KKP Dukung Pengembangan Koperasi Usaha Perikanan

JAKARTA, NMN – Kebijakan penangkapan terukur akan mendongkrak produktivitas koperasi di Indonesia. Sebab izin penangkapan di zona industri hanya diberikan kepada usaha perikanan berbadan hukum, termasuk koperasi.

Penangkapan pada zona industri, menggunakan sistem kuota yang diberikan kepada usaha berbadan hukum yakni perusahaan dan koperasi. Beda dengan Zona Nelayan Lokal di mana penangkapnya boleh nelayan perorangan.

Demikian disampaikan Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muhammad Zaini dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (22/11).

Zaini menambahkan, di negara-negara maju seperti Prancis dan Jepang, koperasi memiliki peran besar dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan negaranya. Bidang usaha yang digeluti bahkan merambah pada pemasaran hasil perikanan, perbaikan kapal, sampai pada pengelolaan pelabuhan.

“Koperasi di bidang perikanan kita diberikan kesempatan untuk terus berkembang. Saya minta tolong, managernya, direkturnya benar-benar profesional, yang mengerti usaha dan bisnis, sehingga koperasi bisa terus berkembang dan pengelolanya bisa dimintai pertanggung-jawaban,” paparnya.

Sementara itu, Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan I Nengah Putra Winata memaparkan sesuai kebijakan penangkapan terukur, 11 WPPNRI akan dibagi dalam tiga zona yang terdiri dari Zona Fishing Industry, Zona Nelayan Lokal, dan Zona Spawning & Nursery Ground. Untuk Zona Fishing Industry sendiri terbagi lagi dalam empat zona yakni Zona 01 meliputi WPP 711, Zona 02 (WPP 572, 573), Zona 03 (WPP 716, 717), serta Zona 04 (WPP 715, 718).

Penetapan kuota di zona industri sesuai dengan hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas Kajiskan) dan mempertimbangkan kesehatan laut. Winata menerangkan, upaya ini dalam rangka menjaga ekosistem perikanan tetap lestari sehingga usaha di dalamnya juga berjalan berkesinambungan.

“Kami di KKP ingin kebijakan ini segara diterapkan karena untuk peningkatan PNBP. Hasilnya ini tentunya untuk membangun sektor kelautan dan perikanan kita,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga sudah bertemu dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terkait sinergi dua kementerian untuk mendorong penguatan peran koperasi di bidang perikanan.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles