BMKG: Gempa Banten Tidak Berpotensi Tsunami

52

JAKARTA, NMN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,6 dengan pusat gempa ada di 52 km barat daya Sumur, Banten.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers pada Jumat (14/01) menjelaskan bahwa pusat gempa bumi ini ada di 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, di kedalaman 40 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” kata Dwikorita.

Meskipun cukup keras, namun BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dwikorita menambahkan, gempa terjadi karena lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia. Lokasi tabrakan ada di bawah Pulau Jawa.

“Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara,” ujarnya.

Hasil analisis mekanisme pergerakan lempeng bumi yang dilakukan BMKG, pergerakan lempeng bumi ini memiliki mekanisme naik. Maka terjadilah gempa. Semula, gempa tercatat berkekuatan M 6,7 kemudian data diperbaharui menjadi M 6,6 oleh BMKG.

Gempa ini adalah gempa tektonik, terjadi pukul 16.05.41 WIB. Episenternya ada di 7,21 derajat Lintang Selatan atau 105,05 derajat Bujur Timur, di laut.

Dwikorita juga menegaskan bahwa berdasarkan pantauan BMKG, kondisi perairan di wilayah banten tidak terjadi adanya kenaikan permukaan air laut. ” Sehingga ini terkonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” katanya.

Ia menambahkan, hingga saat ini masih terpantau gempa-gempa susulan, namun kekuatannya makin lama makin melemah. “Meski demikian kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada,” ujarnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here