BMKG: Gempa Banten Tidak Berpotensi Tsunami

JAKARTA, NMN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,6 dengan pusat gempa ada di 52 km barat daya Sumur, Banten.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers pada Jumat (14/01) menjelaskan bahwa pusat gempa bumi ini ada di 132 km arah barat daya Kota Pandeglang, di kedalaman 40 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal,” kata Dwikorita.

Meskipun cukup keras, namun BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Dwikorita menambahkan, gempa terjadi karena lempeng Samudera Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Benua Eurasia. Lokasi tabrakan ada di bawah Pulau Jawa.

“Akibat aktivitas subduksi Lempeng Samudera Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Benua Eurasia, atau tempatnya ke bawah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara,” ujarnya.

Hasil analisis mekanisme pergerakan lempeng bumi yang dilakukan BMKG, pergerakan lempeng bumi ini memiliki mekanisme naik. Maka terjadilah gempa. Semula, gempa tercatat berkekuatan M 6,7 kemudian data diperbaharui menjadi M 6,6 oleh BMKG.

Gempa ini adalah gempa tektonik, terjadi pukul 16.05.41 WIB. Episenternya ada di 7,21 derajat Lintang Selatan atau 105,05 derajat Bujur Timur, di laut.

Dwikorita juga menegaskan bahwa berdasarkan pantauan BMKG, kondisi perairan di wilayah banten tidak terjadi adanya kenaikan permukaan air laut. ” Sehingga ini terkonfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami,” katanya.

Ia menambahkan, hingga saat ini masih terpantau gempa-gempa susulan, namun kekuatannya makin lama makin melemah. “Meski demikian kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada,” ujarnya.

 

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles