Pemerintah Bangun Tambak Udang Terintegrasi di Sumbawa

132

JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan melakukan modernisasi tambak udang di Sumbawa guna mencapai target peningkatan nilai ekspor udang budi daya hingga dua kali lipat mencapai US$4 miliar pada 2024.

Salah satu upaya yang ditempuh yakni pengembangan kawasan tambak udang terintegrasi atau shrimp estate di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan target nilai ekspor tersebut kurang lebih setara dengan volume produksi 2 juta ton udang per tahun pada 2024. Tahun ini, volume produksi udang diproyeksikan mencapai 1,2 juta ton. Sedangkan nilai ekspornya ditarget meningkat 30 persen.

Dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan percontohan kawasan budidaya udang terintegrasi di Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jumat (18/3), Menteri KKP mengatakan pembangunan tambak udang terintegrasi untuk mendorong produktivitas masyarakat yang selama ini masih melakukan budidaya secara tradisional, sekaligus untuk memacu pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Kita instal pembangunan ekonomi di sini berupa tambak udang modern agar produktivitasnya meningkat. Dan yang paling penting haknya adalah yang punya pemilik lahan dan pekerja harus warga di sini,” ujarnya.

Pembangunan kawasan budidaya udang terintegrasi di Kabupaten Sumbawa direncanakan di lahan seluas kurang lebih 528,15 hektare yang berada di Desa Penyaring, Desa Kukin dan Desa Baru Tahan. Jumlah kolam yang akan dibangun sebanyak 1.811 kolam.

Kawasan tambak udang modern ini akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti kantor pusat kontrol manajemen, laboratorium, mess karyawan, nursery pond, kantor kontrol, dan jalan. Sedangkan kondisi saat ini bentuk tambak tidak beraturan, tidak memiliki saluran inlet dan outlet, serta tidak memiliki tandon dan instalasi pengolah air limbah (IPAL).

Pembangunan menggelontorkan biaya senilai Rp2,25 triliun. Targetnya pembangunan dimulai pada pertengahan tahun 2022 dengan lama pembuatan konstruksi ditaksir selama dua tahun.

Melalui pembangunan tambak udang modern ini, KKP mendorong peningkatan produksi tambak budidaya tradisional di Sumbawa yang selama ini hanya 0,6 ton per hektare menjadi 40 ton per hektare. Di samping itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat serta nasional dengan lahirnya kegiatan ekonomi pendukung, salah satunya pabrik pakan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here