ABK Indonesia Jadi Korban, ASEAN Harus Berantas Perdagangan Manusia

ABK Indonesia Jadi Korban, ASEAN Harus Berantas Perdagangan Manusia

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengkhawatirkan banyaknya Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang rentan menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia. Negara anggota ASEAN diminta untuk bahu-membahu memberantas hal itu untuk melindungi hak asasi manusia (HAM).

Susi Pudjiastuti mengakui bahwa pihaknya sulit untuk membongkar praktik perdagangan manusia yang terjadi di laut. Kerjasama antar negara ASEAN harus dilakukan untuk membongkar praktik perdagangan manusia. Apalagi, Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Illegal atau Satgas 115, beberapa kali menemukan praktek perdagangan orang di laut.

“Modus operandinya beragam. ABK Indonesia ada diluar sana, mereka ditempatkan bukan di negara asalnya. Kerap kali mereka yang menjadi korban perdagangan manusia seperti menjadi pekerja industri penangkapan ikan ditaruh di luar negaranya sendiri. Ini kita temukan di Bangladesh, Phuket,” kata Susi di Jakarta, Senin, (15/8).

Ditambahkannya, dari sekitar 700 ribu orang Indonesia yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di luar negeri, setengah diantaranya dinilai sangat rentan menjadi korban dalam praktik. Padahal, data Kesatuan Pelaut Perikanan Indonesia (KPPI) menyebutkan bahwa saat ini ada 210.000 ABK asal Indonesia yang bekerja di luar negeri.

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa menilai bahwa kejahatan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUU Fishing) atau praktik penangkapan ikan secara ilegal dapat menjadi pintu masuk kejahatan lainnya. Kejahatan lain yang timbul sebagai dampak dari praktik illegal fishing antara lain perdagangan manusia hingga perbudakan Anak Buah Kapal (ABK).

Illegal fishing ini musuh penting yang harus diperangi, harus lawan karena ini pintu masuk bagi kejahatan lainnya,” kata Mas Achmad Santosa.

 

penulis: Ismadi Amrin

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles