Keberhasilan Blue Economy Butuh Kehandalan SDM

922
Foto: KKP

JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memandang ekonomi biru sebagai hal penting dan menjadi acuan utama untuk memulihkan kesehatan laut dan potensi kelautan yang akan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul guna mewujudkannya.

“Kunci utama keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi biru adalah SDM yang unggul. Untuk itu saya meminta agar pendidikan tinggi kelautan dan perikanan harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Wisuda Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP), di Kampus Politeknik AUP, Jakarta, Rabu (10/8).

Ditambahkannya, selain pendidikan vokasi, pendidikan juga harus bersifat keilmuan untuk memahami pentingnya menjaga ekologi laut dan membuat laut menjadi lebih sehat. Pendidikan tinggi lingkup KKP harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia, berintegritas, produktif, kreatif dan inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kelautan dan perikanan.

Menurut trenggono, transformasi pendidikan kelautan dan perikanan melalui rancangan pembentukan Ocean Institute of Indonesia harus dapat merumuskan rencana aksi yang implementatif dan konkrit. Peningkatan dan pengembangan SDM harus dapat terimplementasi dalam program prioritas KKP dan menjawab tantangan pembangunan kelautan dan perikanan.

Direktur Politeknik AUP Muhammad Hery Riyadi Alauddin mengatakan dengan adanya Transformasi Pendidikan KP menjadi single Institute Ocean Institute of Indonesia dengan mengintegrasikan program studi yang berbasis keilmuwan dan teknologi serta berbasis vokasi, diyakini SDM unggul dapat dicapai untuk mewujudkan ekonomi biru tangguh dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan dan mewujudkan program prioritas KKP. Seluruh Komponen dan sivitas Politeknik AUP mendukung Penuh Ocean Institute of Indonesia.

Lebih lanjut dalam laporannya, Hery menyebutkan, jumlah lulusan Politeknik AUP yang diwisuda pada tahun ini sebanyak 287 orang, terdiri dari 16 orang Magister Terapan (dari berbagai instansi) dan 271 orang Sarjana Terapan dari 32 provinsi se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, telah diterima dan terserap di dunia kerja sebanyak 103 orang dan sebanyak 169 orang telah melaksanakan seleksi rekrutmen di beberapa perusahaan dan juga kembali ke Pemerintah Daerah mitra Politeknik AUP.

“Politeknik AUP menerapkan sistem pendidikan vokasi dengan 70% praktik dan penguatan kedisiplinan dan sikap melalui pembinaan karakter. Pemenuhan kompetensi praktik, dilakukan pada sarana teaching factory, pada Dunia Usaha dan Industri Perikanan, yang dikuatkan dengan membangun kemandirian usaha melalui kewirausahaan yang semuanya terintegrasi dalam kurikulum. Pengakuan terhadap kompetensi peserta didik melalui pemberian sertifikasi keahlian dan kompetensi baik dari KKP maupun dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Karena itu, Politeknik AUP secara serius mempersiapkan SDM siap kerja sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan,” tambahnya.

Implementasi pembangunan ekonomi biru akan dilakukan melalui lima program strategi. Kelima program prioritas tersebut adalah 1) memperluas wilayah konservasi dengan mengedepankan kualitas kawasan konservasi; 2) penangkapan ikan secara terukur berbasis kuota dan menetapkan zona konservasi; 3) menjaga daya dukung lingkungan dengan budidaya ikan yang ramah lingkungan untuk meningkatkan produksi perikanan untuk pasar ekspor dan dalam negeri; 4) Penataan ruang laut untuk perlindungan ekosistem pesisir dan laut. 5) dan Program Bulan Cinta Laut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here