Ekspor Produk Perikanan Sulut Bisa Langsung dari Manado

197
maritimenews.id
Muara Baru fish auction market (Photographer: Andi Setyawan/NMN)

Dalam rangka meningkatkan produksi dan nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara, Pemerintah membuka direct call ekspor produk perikanan Sulawesi Utara (Sulut) ke Singapur melalui Bandara Sam Ratulangi, Manado.

Dari data lalu lintas ekspor, selama 2020 nilai ekspor komoditas perikanan provinsi Sulawesi Utara mencapai USD132,6 juta (Rp1,9 triliun) dengan total volume 24,1 juta kilogram. Produk perikanan Sulawesi Utara telah diekspor ke 29 negara.

Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina mengatakan bahwa direct call ekspor Manado-Jepang dan sekarang Manado-Singapura menjadi kabar gembira bagi stakeholder, khususnya pelaku usaha perikanan di Sulawesi Utara.

“Direct call ini bisa meningkatkan produksi dan nilai ekspor komoditas perikanan Sulawesi Utara, lantaran prosesnya menjadi lebih cepat. Jika sebelumnya via Jakarta membutuhkan waktu sekira 8-12 jam, direct call ini memangkas waktu hingga menjadi 3,5 jam. Kemudian dari sisi biaya pengiriman juga menjadi lebih murah. Jika via Jakarta sebesar Rp32-34 ribu per kilogram, dengan direct call ekspor bisa direduksi menjadi Rp23-25 ribu per kilogram,” kata Rina dalam peresmian direct-call dari Manado ke Singapura di Bandara Samratulangi, Senin (8/3).

Untuk diketahui, Singapura termasuk salah satu tujuan ekspor produk perikanan Sulut. Pada tahun 2020 volume ekspor produk perikanan Sulut ke Singapur mencapai 128.523kg dengan nilai USD1,1 juta.

Sedangkan komoditas perikanan yang rutin dikirim ke Singapura di antaranya fresh tuna, frozen tuna, lobster air tawar, ikan betutu, ikan hias air laut, teripang dan berbagai komoditas perikanan lain bernilai ekonomis tinggi.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan juga direct call ekspor produk perikanan Sulut ke Australia. Sebanyak 10 ton tuna frozen tuna atau tuna beku diekspor ke Australia. Ekspor tersebut terasa istimewa karena baru dilakukan oleh pelaku usaha mikro, kecil menengah (UMKM), yakni CV Kenjaya Perkasa.

Australia termasuk salah satu tujuan ekspor terbesar produk perikanan Sulawesi Utara dan menempati peringkat keempat negara tujuan ekspor terbesar pada tahun 2020 dengan volume ekspor mencapai 1.363.181,51 kg dengan nilai USD7,7 juta.

“Melihat besarnya potensi sumberdaya ikan di Sulawesi Utara dan besarnya volume ekspor produk perikanan ke Australia maka ini menjadi peluang besar untuk terus meningkatkan volume ekspor produk perikanan ke Australia,” kata Rina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here