Industri Migas Indonesia Masih Membutuhkan Investor

Tantangan industri minyak dan gas (migas) Indonesia, terutama dalam infrastruktur migas, masih sangat besar. Karenanya, kehadiran investasi yang menunjang industri migas terus pacu untuk meningkatkan produktivitas migas nasional.

“Tantangan kita besar, cadangan makin menurun, kita tidak pernah bisa mengembalikan cadangan secara utuh. Infrastruktur migas kita juga jauh tertinggal. kebutuhan 1,5 juta barel per hari hanya bisa disuplai separuhnya. Impor kian hari makin besar, kilang kita juga terus berkurang kemampuannya,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said kepada Nusantara Maritime News di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sudirman menambahkan, dari sisi storage minyak, kemampuan yang ada hanya mampu menyimpan hingga 21 hari. Padahal negara yang mapan itu, storagenya mencapai angka bulanan.

Bahkan berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi sumur-sumur minyak dalam negeri tiap tahun turun secara alami sebesar 20 persen.

Untuk itu, lanjutnya, dengan kondisi tersebut, Indonesia membutuhkan atau harus bisa menarik investor asing berinvestasi di dalam negeri, untuk aktif melakukan eksplorasi, agar ditemukan cadangan minyak dan gas bumi yang baru.

“Karena itu kita harus mulai mengundang atau membuat investor itu tertarik untuk investasi di Indonesia, terutama mulai aktif eksplorasi migas,” katanya.

Menurut Sudirman, tidak hanya sektor migas, sektor energi lainnya seperti listrik juga harus dioptimalkan. Untuk listrik, konsumsi listrik Indonesia dibandingkan dengan Malaysia hanya seperlima dari Malaysia, dan dibanding Singapura malah sepersepuluh.

“Itu artinya akses kepada pendidikan, kesehatan, penyimpanan ikan, kehidupan nelayan dan petani itu masih rendah sekali konsumsi listriknya. Ada 2.000 desa yang belum mendapatkan listrik, 15 persen rumah tangga belum mendapatkan listrik, tantangan listriknya besar sekali,” ujarnya.

 

Penulis: Ismadi Amrin

Latest Article

Pelindo Layani 1,92 Juta Pemudik Pada Periode Angkutan Lebaran 2023

0
Memasuki H+15 Lebaran sekaligus penutupan operasional Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2023, PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo mencatat sebanyak 1,92 juta pemudik melalui 63 terminal...

Dirjen Hubla Resmi Tutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023

0
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, secara resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 (1444 H) pada Senin, (8/5) di Kantor Kementerian Perhubungan,...

Apresiasi Menhub Atas Keberhasilan dan Kelancaran Penanganan Arus Mudik 2023

0
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, secara resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu (command center) Tahun 2023 yang telah berlangsung selama 19 hari mulai 14...

Langkah Antisipatif Kemenhub Hadapi Lonjakan Penumpang Angkutan Laut

0
Dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang dan lalu lintas pergerakan angkutan laut. Langkah ini...

Langkah Transformatif Belawan Untuk Masuk Dalam Ekosistem Global

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kapasitas Pelabuhan Belawan agar dapat masuk kedalam ekosistem global, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mulai mempersiapkan langkah transformatif. Langkah transformatif yang...

Related Articles