Jelang KTT G20, BMKG Siapkan Sistem Informasi Cuaca INAWIS

198

BALI, NMN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus berupaya meningkatkan pelayanan informasi cuaca dengan menyiapkan Indonesia Weather Information for Shipping (INAWIS) guna menunjang keselamatan dan kenyamanan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan di Bali bulan November 2022.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Dwikorita Karnawati menyebutkan, Bali dihadapkan dengan potensi ancaman bencana berupa gempa bumi dan tsunami. Untuk itu, infrastruktur vital seperti bandara dan pelabuhan disebutkan wajib memiliki sistem monitoring gempa bumi dan peringatan dini tsunami.

“Infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan wajib memiliki kesiapan lebih dalam menghadapi ancaman gempabumi dan tsunami. Selain konstruksi yang kuat dan tahan gempa, perlu juga disiapkan rencana kontijensi dan SOP, serta pemasangan rambu evakuasi berikut penyiapan tempat evakuasi sementara maupun akhir. Simulasi juga harus rutin dilakukan agar semua pihak siap jika sewaktu-waktu gempabumi dan tsunami terjadi,” kata Dwikorita, Kamis (1/9/2022).

Untuk pelayanan informasi cuaca di pelabuhan, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menuturkan, Indonesia Weather Information for Shipping (INAWIS) telah disiapkan untuk memantau kondisi gelombang laut hingga 10 hari ke depan.

“Dengan memanfaatkan informasi di INAWIS, para nahkoda di pelabuhan bisa merencanakan aktivitasnya dari pelabuhan mana ke pelabuhan mana dengan baik dan benar secara lebih efektif. Hal ini untuk menunjang keselamatan dan kenyamanan para pengguna transportasi laut,” kata Eko.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, BMKG terus melakukan pengecekan seluruh alat observasi di bandara dalam keadaan laik operasi dan menghasilkan data yang valid. BMKG juga memastikan seluruh layanan baik itu flight document maupun informasi cuaca untuk keperluan take off, landing, dan holding selalu tersedia.

“Kemudian dari sisi sarana yang lain misalnya travel advisory untuk abu vulkanik juga disiapkan, dan kami juga memastikan personil baik itu prakirawan maupun petugas pengamat cuaca di Bandara I Gusti Ngurah Rai mencukupi, karena dipastikan akan ada lonjakan jumlah pesawat saat penyelenggaraan G20. Di samping Bandara I Gusti Ngurah Rai, kami juga berkoordinasi dengan 12 bandara lain yang akan digunakan untuk keperluan G20,” ujar Guswanto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here