Kepala BNPB Bersama Delegasi GPDRR Tanam Pohon Mangrove

57

DENPASAR, NMN – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama delegasi negra yang menghadiri 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) melakukan penanaman pohon mangrove di kawasan Pantai Mertasari, Sanur, Bali pada Selasa (24/5).

“Dengan penanaman pohon, diharapkan dapat melestarikan alam dan meningkatkan kemandirian masyarakat Indonesia. Penanaman pohon ini diharapkan bisa mengurangi risiko bencana,” kata Suharyanto usai melakukan penanaman pohon di kawan Pantai Mertasari.

Menurutnya, kegiatan ini menjadi kesadaran bersama bahwa ini bukan hanya tugas negara-negara tropis, tapi tugasbersama, termasuk para delegasi yang hadir di Indonesia. Sehingga, harapannya ini juga akan dilakukan di negara masing-masing.

Penanaman 10 juta pohon di kawasan tersebut sebagai aksi nyata revolusi mental dalam rangkaian kegiatan The Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR).

Indonesia mendukung penyelenggaraan GPDRR 2022 sebagai sustainable event melalui penerapan strategi komunikasi dan aksi dalam pengurangan risiko bencana. Mendukung implementasi kerangka sendi untuk pengurangan risiko bencana dan Paris Agreement.

“Kami mendorong keterlibatan aktif semua kalangan untuk memberikan edukasi pengurangan resiko bencana dan perubahan iklim untuk dimulai sejak dini. Untuk kita sekarang, dan untuk mereka di masa depan,” kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.

Menurut Muhadjir, beberapa tahun terakhir, kejadian bencana di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi. “Maka kami mendorong agar aksi pengurangan risiko bencana juga harus sejalan dengan upaya pengendalian perubahan iklim,” tegasnya.

Maka target jangka panjang aksi ini diharapkan dapat membantu mengatasi meningkatnya intensitas bencana alam khususnya tanah longsor dan banjir yang melanda pada sejumlah wilayah di Indonesia. Di sisi lain, strategi ini juga akan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui tanaman buah (produktif).

“Dengan demikian, pemerintah bersama dengan masyarakat menunjukkan komitmen besar dalam menangani isu perubahan iklim secara komprehensif,” pungkas Muhajir.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here