KKP Dorong Pengembangan Industri Pengolahan Produk Perikanan

162
Foto: KKP

JAKARTA, NMN – Sebagai langkah awal mendorong pengembangan industri pemindangan skala mikro, kecil dan menengah (UMKM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan paket bantuan Gudang Beku Portabel kapasitas 20 ton kepada Gabungan Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Gapoklahsar) Sri Rahayu di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Sebagai informasi, jumlah pemindang di Kabupaten Karawang tahun 2020 sebanyak 5.401 rumah tangga dengan total produksi sekitar 31.163 ton per tahun. Selain menyerahkan bantuan gudang beku portabel, dilakukan juga penyerahan simbolis Kupedes oleh BRI senilai Rp200 juta kepada pengelola gudang beku portabel dan dana bergulir LPMUKP sebesar Rp95 juta kepada 2 orang pelaku usaha pindang.

“Upaya ini merupakan langkah awal pengembangan usaha pemindangan berbasis kawasan untuk meningkatkan jejaring bisnis dan konektivitas usaha,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Artati Widiarti, Senin (13/12).

Melalui bantuan ini, Artati berharap Gudang Beku Portabel bisa menjadi pusat suplai bahan baku bagi pemindang ikan di Kabupaten Karawang. Dengan begitu, dampak ekonomi dapat langsung dirasakan dengan meningkatnya produksi dan pendapatan para pemindang, menurunnya biaya operasional penyimpanan dan harga bahan baku, serta mutu ikan semakin terjaga kualitasnya.

“Bantuan gudang beku portabel, merupakan salah satu upaya untuk menjamin kontinuitas pasokan bahan baku sekaligus mempertahankan mutu hasil perikanan,” terang Artati.

Ke depan, Artati memastikan jajarannya akan terus bersinergi dengan Dinas Perikanan Kabupaten Karawang dan lembaga keuangan guna melakukan pendampingan usaha, baik dari aspek manajemen usaha, permodalan, kemitraan, dan penguatan kelembagaan, serta perluasan pasar. Pendampingan tersebut termasuk juga aspek teknis seperti penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) dan SSOP (Standard Sanitation Operating Procedure) agar menghasilkan produk olahan yang memenuhi standar mutu produk pangan.

“Semoga dengan sinergi dan kolaborasi ini dapat menghasilkan kinerja yang baik, benar, dan berkah,” ujar Artati.

Sementara Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyebutkan bahwa pindang merupakan produk potensial dari Desa Jayamukti, Cicende Selatan, dan Cicende Utara. Dia pun mendorong produk tersebut bisa menjangkau pasar nasional.

“Kalau ini diberdayakan dengan benar dan sungguh-sungguh, saya yakin produk pindang dari Karawang bukan hanya untuk Jawa Barat tapi tembus juga ke pasar nasional,” tutur Cellica.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here