Menhub Optimis Pelabuhan Patimban Beroperasi Pada November 2020

200

JAKARTA, NMN – Pembangunan Tahap I Pelabuhan Patimban rencananya akan rampung pada bulan Oktober 2020. Beberapa pekerjaan menuju proses finalisasi seperti ramp on/ramp off dari jalan akses, penetapan alur pelayaran dan perairan pandu, pemilihan operator, dan sejumlah hal lainnya.

“Kami optimis pembangunan tahap I akan selesai pada Oktober 2020, sehingga Pelabuhan Patimban dapat beroperasi pada November 2020,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resminya.

Terkait dengan dukungan aksesibilitas, nantinya pelabuhan Patimban akan dilengkapi dengan akses jalan tol dan jalur kereta api. Dengan adanya kemudahan akses dan fasilitas ini diharapkan ke depan akan dapat menjadikan kawasan Pelabuhan Patimban ini menjadi kawasan logistik yang sangat besar.

Pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan dalam 3 (tiga) Tahap. Tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3.75 juta peti kemas (TEUS). Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS dan pada tahap ketiga akan meningkat kembali hingga 7 juta TEUS (ultimate).

Baca juga: Pembangunan Jembatan Penghubung Pelabuhan Patimban Dimulai

Nantinya Pelabuhan Patimban akan melayani jenis muatan Peti Kemas dan Kendaraan Bermotor (Car Terminal) yang diangkut menggunakan kapal-kapal berukuran besar. Setelah pembangunan 3 tahap tersebut rampung, Car Terminal ini memiliki kapasitas tampung hingga 600 ribu kendaraan per tahun.

Dengan adanya Car Terminal di Pelabuhan Patimban ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas khususnya untuk ekspor-impor produk kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok. Selama ini, kendaraan berat termasuk angkutan ekspor-impor kendaraan menyumbang pada kemacetan lalu lintas khususnya ruas antara Bekasi-Tanjung Priok, Jakarta.

Kawasan Segitiga Emas Cirebon-Patimban-Kertajati atau yang lebih dikenal dengan Rebana diproyeksikan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) terbesar di Indonesia dengan dukungan konektivitas Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.

Selain itu, adanya Pelabuhan Patimban diharapkan dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, memperkuat ketahanan ekonomi, sekaligus mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas dari dan menuju Jakarta. Diharapkan juga, pelabuhan ini dapat mendorong ekonomi masyarakat sekitar dan juga secara nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here