NTT Kembangkan Diversifikasi Produk Perikanan

102
Foto: KKP

JAKARTA, NMN – Dengan potensi SDA yang luar biasa, Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang, mampu mengembangkan diversifikasi produk perikanan menjadi produk bernilai jual tinggi.

“Ikan yang didapat jangan hanya untuk digoreng, dibakar, tapi harus diolah dengan beragam sajian, bentuk, dan rasa. Sehingga tidak hanya disukai oleh semua kalangan, produk olahan tersebut mampu memiliki nilai jual yang lebih tinggi, lebih tahan lama, dengan tetap mengandung gizi seimbang guna mengurangi angka stunting di masyarakat,” kata papar Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro dalam siaran persnya, Selasa (1/3).

Untuk itu, lanjut Kusdiantoro, pihaknya terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah produk perikanan yang bernilai ekonomis tinggi serta membentuk jiwa wirausaha guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.

Salah satunya adalah dengan menggelar Pelatihan Pengembangan Diversifikasi Olahan Ikan secara blended training bagi Masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 1-2 Maret 2022.

“Pelatihan ini hadir bukan sekedar untuk memanfaatkan SDA, tapi juga mengisi kebutuhan SDM yang unggul agar dapat mengelola sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, bahwa kebijakan ekonomi biru harus menjadi penopang pembangunan ekonomi Indonesia,” papar Plt. Kepala BRSDM, Kusdiantoro.

Lebih lanjut disampaikan Kusdiantoro, terdapat empat luaran yang menjadi harapan usai berlangsungnya pelatihan ini. Pertama, dapat meningkatkan alternatif mata pencaharian masyarakat setempat saat tidak bisa melaut serta menumbuhkan wirausaha baru.

Kedua, dengan adanya diversifikasi produk perikanan dapat menjadi alternatif sajian tinggi gizi yang dapat dinikmati masyarakat. Ketiga, dapat meningkatkan nilai produk usaha sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Keempat, dapat mengeliminir ikan-ikan yang lebih ditangkap menjadi olahan dengan daya simpan lebih lama.

Anggota Komisi IV DPR RI, Edward Tannur, saat membuka pelatihan. Pihaknya menilai pelatihan ini terlaksana guna menciptakan SDM yang mumpuni.

“NTT punya potensi dan peluang besar dalam sektor kelautan dan perikanan. Mari manfaatkan pelatihan dengan sebaik-baiknya agar outputnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat NTT. Dengan ikan, kita dapat mengurangi stunting, meningkatkan kekebalan diri di musim Covid ini, hingga meningkatkan taraf hidup masyarakat NTT. Mari kita sama-sama berjuang membangun NTT tercinta,” ucapnya.

Kadis Perikanan Kabupaten Timor Tengah Utara, Marselina Sumu dan Kadis Perikanan Kabupaten Kupang, Jakson Maktenes Baook, yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada BRSDM KKP dan DPR RI yang telah mengadakan pelatihan di masing-masing kabupaten.

Keduanya pun berharap pelatihan ini dapat menjadi motivasi kelompok lainnya serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk gemar mengonsumsi produk perikanan guna menekan angka stunting yang tinggi di NTT.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here