Presiden Jokowi: Kapal Ikan Asing Ditenggelamkan Untuk Lindungi Nelayan

Pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah menegaskan komitmennya untuk menjaga sumber daya laut dengan melakukan penenggelaman kapal ikan asing yang terbukti melakukan praktik illegal fishing. Penenggelaman kapal ikan asing tersebut dilakukan pemerintah sebagai upaya melindungi para nelayan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus memiliki garis tegas untuk menjaga perbatasan dan sumber daya alam di Indonesia. Khususnya kelautan. Pemerintah berani menenggelamkan kapal ilegal demi melindungi nelayan.

“Kita harus berani melawan pencurian sumber daya laut, kita harus berani menenggelamkan kapal ilegal untuk melindungi nelayan kita, kita harus berani menjaga setiap jengkal bumi pertiwi untuk kemakmuran rakyat kita,” kata Jokowi pada Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI, di depan Sidang Bersama DPD dan DPR RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (16/8).

Presiden Jokowi menambahkan, kita juga harus membuat garis tegas dan tidak boleh ragu menjaga kedaulatan, menjaga laut, menjaga perbatasan, dan, menjaga sumber daya alam kita.

Untuk diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti berencana kembali menenggelamkan kapal pencuri ikan. Penenggelaman kapal ini beriringan dengan perayaan kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.

Saat ini, telah terdapat 191 kapal pencuri ikan yang berhasil ditangkap. Namun, menurut Susi, saat ini penenggelaman kapal tersebut masih menunggu persiapan lebih lanjut.

Data KKP mencatat bahwa selama 2014 sampai 2017, Pemerintah telah menenggelamkan 317 kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Indonesia.

Jumlah kapal illegal fishing yang ditenggelamkan meningkat setiap tahunnya. Jika pada 2014, sebanyak 8 kapal, pada tahun 2015 naik drastis menjadi 113 kapal dan di tahun 2016 sebanyak 115 kapal ditenggelamkan.

Tahun ini, per 1 April 2017 sudah ada penengelaman 81 kapal asing yang melakukan illegal fishing di perairan Indonesia. Jadi total sampai 2017 ada 317 kapal yang sudah ditenggelamkan.

Kapal-kapal tersebut antara lain 50 berbendera Malaysia, 76 berbendera Filipina, 144 kapal berbendera Vietnam, 21 kapal berbendera Thailand, dan sisanya berbendera Papua Nugini, China, hingga Nigeria.

 

Penulis : Ismadi Amrin

Latest Article

Pelindo Layani 1,92 Juta Pemudik Pada Periode Angkutan Lebaran 2023

0
Memasuki H+15 Lebaran sekaligus penutupan operasional Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2023, PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo mencatat sebanyak 1,92 juta pemudik melalui 63 terminal...

Dirjen Hubla Resmi Tutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023

0
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, secara resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2023 (1444 H) pada Senin, (8/5) di Kantor Kementerian Perhubungan,...

Apresiasi Menhub Atas Keberhasilan dan Kelancaran Penanganan Arus Mudik 2023

0
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, secara resmi menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu (command center) Tahun 2023 yang telah berlangsung selama 19 hari mulai 14...

Langkah Antisipatif Kemenhub Hadapi Lonjakan Penumpang Angkutan Laut

0
Dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2023, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan penumpang dan lalu lintas pergerakan angkutan laut. Langkah ini...

Langkah Transformatif Belawan Untuk Masuk Dalam Ekosistem Global

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kapasitas Pelabuhan Belawan agar dapat masuk kedalam ekosistem global, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) mulai mempersiapkan langkah transformatif. Langkah transformatif yang...

Related Articles