Provinsi Maluku Utara kini memiliki tambahan pelabuhan baru yang akan digunakan sebagai pelabuhan feeder (pengumpan), yakni Pelabuhan Matui. Pelabuhan yang terletak di Kabupaten Halmahera Barat ini diresmikan operasionalnya oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, R. Agus H. Purnomo, Minggu (4/1).
“Pelabuhan yang terletak di desa Matui Kecamatan Jailolo tersebut merupakan pelabuhan pengumpan regional yang memiliki dermaga kargo dengan kapasitas kapal sandar terbesar 1.000 DWT,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Agus, dengan diresmikannya Pelabuhan Matui tersebut, Pemerintah berharap agar pelabuhan Matui dapat mendorong peningkatan perekonomian Maluku Utara khususnya Halmahera Barat dan menunjang sektor pariwisata sekitarnya.
Direktur Kepelabuhanan, Chandra Irawan mengatakan pembangunan Pelabuhan Matui menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total Rp31.399.250.000,-
“Pelabuhan ini akan berperan sebagai pengumpan terhadap Pelabuhan Pengumpul dan Pelabuhan Utama dan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang dari/ke Pelabuhan Pengumpul dan/atau Pelabuhan Pengumpan lainnya serta berperan melayani angkutan laut antar kabupaten/kota dalam provinsi yang melayani penumpang dan barang antar kabupaten/kota,” ujar Chandra.
Lebih lanjut Chandra mengatakan bahwa Pelabuhan Matui ini merupakan wilayah kerja dari Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Jailolo yang memiliki panjang dermaga 70 m x 8 m, trestle 7 m x 6 m, causeway (45, 8×6) m2,” ucap Chandra.
Adapun pada peresmian pelabuhan tersebut dihadiri oleh Bupati Halmahera Barat, Danny Missy serta jajaran pejabat dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut setempat.
Penulis : Ismadi Amrin