Pengembangan kawasan industri pelabuhan Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan yang telah lama direncanakan nampaknya bakal terealisasikan. Dubai Port Authority Corporation (Dubai Port) digadang-gadang sangat berminat untuk mengembangkan daerah yang dikategorikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Tim yang bertanggung jawab merealisasikan investasi Timur Tengah ke Indonesia mengatakan bahwa keinginan Dubai Port yang sangat serius untuk mengembangkan kawasan industri Tanjung Api-Api sudah disampaikan ke pemerintah.
Menurut Sudirman, jika investor Dubai sepakat investasi, segala bentuk infrastruktur yang menunjang kawasan tersebut akan segera dibangun. “Apalagi Tanjung Api-Api sudah direncakan lama, sudah disiapkan jalur kereta ke sana, kita juga akan menyiapkan jalan tol menuju Pelabuhan Tanjung Api-Api jika investor asal Dubai mengembangkan kawasan industri,” kata Sudirman di Jakarta, Senin (12/10).
Ia mengungkapkan, saat ini tengah dilakukan diskusi yang mendalam antara Dubai Port dengan Pemprov Sumatera Selatant, Kementerian Perhubungan, Kementerian Luar Negeri dan Bappenas. “Kita tahu Dubai Port adalah salah satu operator infrastruktur pelabuhan terbaik di dunia,” tegas Sudirman.
Data Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menyebutkan bahwa Pelabuhan Tanjung Api-api adalah pelabuhan internasional yang terletak di Kabupaten Banyuasin, 80 Km dari Kota Palembang, Sumatera selatan, Pelabuhan ini adalah salah satu pelabuhan besar di Indonesia.
Secara geoekonomi wilayah Tanjung Api-Api adalah berada di sekitar wilayah penghasil karet terbesar di Indonesia dan penghasil kelapa sawit utama nasional, berdekatan dengan sumber daya alam gas bumi dan batu bara, serta memiliki akses utama Sumatera bagian selatan ke Alur Laut Kepulauan Indonesia 1.
Pembebasan lahan dianggarkan pada 2015 untuk 217 ha sebesar Rp 651 M, dukungan Pemerintah Daerah nantinya berupa pemberian keringanan pajak daerah dan kemudahan perizinan. Dengan luas kawasan sekitar 2.030 ha, pengembangan kawasan ini nantinya diproyeksikan bakal menyerap 149.500 orang tenaga kerja.
Salah satu keunggulan kawasan ini adalah sebagai pusat industri hilirisasi berbasis sumber daya unggulan karet, kelapa sawit, dan batu bara yang dapat meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas.
Penulis: Ismadi Amrin