Sejak diluncurkan, program Kemudahan Layanan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) terbukti meningkatkan minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Setidaknya hingga akhir April 2016 tercatat Rp55,5 triliun investasi terjaring.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan program KLIK juga berdampak positif dan menambah daya saing Indonesia di bidang kemudahan pelayanan perizinan investasi.
“KLIK diharapkan dapat terus mendorong akselerasi realisasi investasi. Dengan investor langsung melakukan proses konstruksi ke kawasan industri yang ditetapkan maka terjadi percepatan dari time lag komitmen investasi ke realisasi investasi,” kata Franky di Jakarta, Selasa (3/5).
Berdasarkan catatan BKPM, per 30 April 2016 program KLIK telah diimplementasikan ke 14 kawasan industri yang tersebar di seluruh Indonesia.
Jumlah proyek yang memanfaatkan fasilitas tersebut sebanyak 31 proyek dengan total investasi Rp55,5 triliun, dengan memanfaatkan lahan seluas 576,64 hektar di 6 kawasan industri.
Jumlah proyek tersebut meningkat secara signifikan dibandingkan pada akhir Maret 2016. Pada akhir Maret 2016 hanya terdapat 2 proyek senilai Rp 1 triliun yang memanfaatkan layanan KLIK.
Dari 31 proyek, per 30 april 2016, 10 proyek yang sedang dalam masa konstruksi dan 21 proyek lainnya dalam tahapan minat, maupun komitmen dan perizinan.
“Kami menargetkan pada akhir 2016, kawasan industri KLIK bisa menjadi 25 kawasan industri. Dengan demikian setidaknya ada 11 kawasan industri tambahan dari yang sudah ada saat ini,” ujarnya.
Penulis: Ismadi Amrin