Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan segera menyelesaikan proyek pembangunan fasilitas pelabuhan dan kapal yang skemanya multiyears pada tahun 2017. Pelabuhan Tanjung Priok akan dijadikan pusat konsolidasi logistik sehingga nantinya pelabuhan ini akan menjadi hub.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan anggaran perhubungan laut tidak akan disalurkan untuk pembangunan infrastruktur baru. “Kalau di laut tidak ada pembangunan infrastruktur baru, kita hanya menyelesaikan yang multiyears dan KDP,” kata Menhub di Jakarta, Kamis (15/12).
Ia menjelaskan, untuk pembangunan sektor kepelabuhan pada 2017, pihaknya merencanakan pembentukan hub. Pelabuhan Tanjung priok akan didorong menjadi hub sehingga pelabuhan ini akan menjadi tempat pemusatan konsolidasi logistik, terutama dari angkutan RoRo.
“Dengan menjadi pusat konsolidasi angkutan RoRo tersebut diharapkan volume barang di pelabuhan tersebut bisa meningkat dari 6 juta TEUs menjadi 9 atau 10 juta TEUs,” ujarnya.
Ditambahkannya, Kemenhub akan melakukan pembatasan perizinan pembukaan terminal khusus dan terminal untuk kepentingan khusus (TUKS). Pembatasan ini penting dilakukan untuk mendukung pelabuhan Tanjung Priok menjadi hub.
“Saat ini, Indonesia memiliki 1.200 Tersus dan TUKS, dengan banyaknya fasilitas Tersus dan TUKS ini justru memperlambat konsolidasi barang ke pelabuhan yang seharusnya menjadi hub,” katanya.
Penulis: Ismadi Amrin