Kemenko Marves Mendorong Produksi Reefer Container Dalam Negeri

JAKARTA, NMN – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah melaksanakan uji coba prototipe reefer cointainer buatan anak bangsa di Madiun, Jawa Timur. Saat ini sudah siap prototipe mini reefer container kapasitas 1 ton dan 2 ton, serta 5 ton.

“Reefer container ini sudah diujicobakan dan sudah dapat berfungsi dengan baik. Ini adalah hasil kerja sama antara PT Industri Kereta Api (PT INKA) dan PT Kelola Mina Laut (PT KML). Dengan adanya keberhasilan ini, maka kita perlu terus mengawal dan mendorong scale up nya menuju produksi massal,” ujar Asdep Amalyos dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/09).

Reefer container menjadi salah satu cara peningkatan produksi hasil produk perikanan dan kelautan.Dengan adanya reefer container, produk-produk sektor kelautan perikanan tangkap segar, mampu terus terjaga kualitasnya sampai ke negara tujuan saat ekspor atau saat dikirim ke tiap daerah di Indonesia. Ini merupakan salah satu bentuk usaha Indonesia membentuk industri berbasis sistem Rantai Dingin atau Cold Chain System bagi produk kelautan dan perikanan Indonesia.

General Manager dari PT INKA Junaidi menyatakan bahwa, pembuatan reefer container mengandung konten lokal yang telah disesuaikan juga dengan ketentuan TKDN dari Kementerian Perindustrian.

“Reefer container ini mengandung lokal content sebesar 71%. Dengan adanya hal ini, produksi reefer container ini mampu berkontribusi terhadap gencarnya gerakan bangga buatan Indonesia,” papar General Manager PT INKA Junaidi dalam negeri.

Penggunaan reefer container karya dalam negeri mendapat dukungan dari berbagai asosiasi yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan di Indonesia, salah satunya dari Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni.

“Tempat penyimpanan untuk produk kelautan dan perikanan berupa reefer container akan sangat membantu peningkatan hilirisasi industri kelautan dan perikanan Indonesia. Kita aplikasikan reefer container ini nantinya bagi para nelayan kita, sehingga mutu dan kualitas produk tangkapan mereka makin bisa bersaing,” kata Hasanuddin.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles