KKP Hasilkan Benih Ikan Bawal Hybrid

210
Foto: KKP

JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Balai Perikanan Budidya Laut (BPBL) Batam telah berhasil memproduksi benih ikan bawal hybrid secara massal. Performa produksi yang dimiliki oleh bawal hybrid secara langsung akan mampu meningkatkan produktivitas dalam budidaya serta lebih berpotensi diminati pasar.

Bawal hybrid merupakan hasil perkawinan silang (cross breeding) antara induk betina bawal emas dengan induk jantan bawal bintang. BPBL Batam juga telah berhasil memiliki induk produktif bawal emas saat ini sebanyak 60 ekor, sedangkan untuk calon induknya terdiri dari calon induk ukuran 800 gram sebanyak 55 ekor serta calon induk ukuran 200 gram sebanyak 1.000 ekor.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru mengatakan untuk mewujudkan produksi perikanan budidaya laut, KKP melakukan berbagai macam terobosan. Salah satunya yang kini menuai keberhasilan adalah pengembangan benih ikan bawal hybrid ini sekaligus terus memproduksi kedua parent stock induk/calon induk Bawal Hybrid, yaitu Bawal Emas dan Bawal Bintang.

“Saya memberikan apresiasi sekaligus bangga dengan keberhasilan BPBL Batam yang telah berhasil memproduksi benih bawal hybrid serta bawal emas yang notabenenya sebagai ikan yang sulit dipijahkan. Keberhasilan tersebut diharapkan mampu mendukung galur murni Bawal Emas dan Bawal Bintang bisa terus terjaga kemurniannya. Hal ini membuktikan bahwa saat ini status pengembangan teknologi perbenihan untuk memproduksi benih unggul kian dinamis,” kata Tb Haeru, Senin (15/11).

Ditambahkannya, peluang pasar ikan bawal seperti ikan Bawal Bintang dan Bawal Emas cukup besar, apalagi Bawal Emas yang mempunyai potensi di pasar ekspor. Usaha budidaya ikan bawal masih terbuka untuk berbagai skala usaha.

“Sekali lagi inovasi teknologi ini merupakan inovasi besar, karena Bawal Hybrid ini informasinya mempunyai keunggulan pada ketebalan daging, pertumbuhannya yang lebih cepat, serta tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi. Tentunya budidaya ikan bawal hybrd ini sangat membantu pembudidaya dalam hal biaya produksi dan pendapatannya. Diharapkan budidaya ikan bawal hybrid ini ke depannya dapat menyebar di luar wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sehingga percepatan nilai produksi ikan laut meningkat secara signifikan,” urai Tebe.

Menurutnya, dalam rangka mendukung program terobosan KKP, untuk pengembangan komoditas perikanan budidaya baik yang berorientasi ekspor dan pasar domestik, dilakukan melalui pendekatan blue economy, terdapat 3 (tiga) komponen. Pertama, ekologi agar generasi mendatang bisa terus menikmati sumber daya alam yang begitu melimpah. Komponen selanjutnya ekonomi dan inovasi teknologi.

Terlihat inovasi teknologi dari BPBL Batam telah berhasil memproduksi benih bawal hybrid dapat memudahkan pembudidaya dalam usaha budidaya ikan bawal karena meningkatkan produktivitasnya dan pendapatannya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here