KKP Resmikan Kampung Budidaya Nila Minahasa Utara

333

JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mencanangkan 3 program terobosan dengan dua di antaranya mendukung pengembangan perikanan budidaya di Indonesia. Pembangunan kampung perikanan budidaya menjadi salah satu upaya yang terus dilakukan secara simultan oleh KKP di berbagai daerah seluruh Indonesia.

Tidak terkecuali dengan kampung perikanan budidaya ikan nila di Desa Warukapas, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara di bawah binaan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu.

Dengan adanya kampung budidaya di Minahasa Utara ini diharapkan dapat mewujudkan kawasan budidaya yang tertata dan terintegrasi, serta produktivitas yang meningkat dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menyatakan bahwa konsep pembangunan kampung perikanan budidaya ialah sebagai pendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berkelanjutan dengan menyinergikan berbagai potensi yang ada di daerah.

Total potensi lahan di Desa Warukapas mencapai 400 hekatre dengan luas areal budidaya yang telah dimanfaatkan mencapai 226 hektare dengan rata-rata luas per unit kolam mencapai 700 meter persegi. Hasil produksi mencapai sekitar 50-60 ton per bulan.

Potensi itu yang coba digali oleh KKP di Sulawesi Utara yang memiliki permintaan pasar yang tinggi terhadap ikan air tawar seperti ikan nila.

“Dari sisi teknis, ikan nila menjadi salah satu komoditas unggulan budidaya air tawar, karena pertumbuhannya cepat, tingkat resistensi yang tinggi terhadap penyakit, dapat bertahan pada perubahan lingkungan serta fleksibilitas dalam media pemeliharaan,” kata Tb Haeru.

Lebih lanjut Tebe menilai bahwa partisipasi masyarakat sebagai penggerak utama dalam kampung budidaya seperti di Desa Warukapas menjadi kunci kesuksesan dan keberlanjutan usaha, apalagi masyarakat setempat menjadikan usaha pembudidayaan ikan sebagai sumber penghasilan utama.

Kepala BPBAT Tatelu, Carlos Lisbon Sirait menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah untuk keberhasilan pembangunan kampung budidaya nila ini. Menurutnya peran aktif dan support dari seluruh pemangku kepentingan turut mendukung pemanfaatan potensi besar yang dimiliki oleh Desa Warukapas.

“Melihat animo masyarakat yang antusias dengan program kampung budidaya nila ini, BPBAT Tatelu siap berperan dalam memberikan pendampingan teknologi baik dalam pembenihan maupun pembesaran. Untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi akan benih nila berkualitas, kami akan perkuat dengan pelatihan dan pembentukan Unit Pembenihan Rakyat agar masyarakat dapat semakin mandiri, serta kampung budidaya yang dibangun dapat semakin maju dan berkembang,” tandas Carlos.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Minahasa Utara, Jan Sinaulan berkata bahwa pihaknya siap untuk mendukung keberhasilan program kampung perikanan budidaya yang telah ditetapkan.

“Kebutuhan pasar lokal yang tinggi akan ikan nila menjadi potensi yang harus digarap secara maksimal. Dengan adanya kampung perikanan budidaya ikan nila di Desa Warukapas ini, diharapkan dapat menjawab kebutuhan pasar tersebut,” tutup Jan Sinaulan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here