JAKARTA, NMN – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menargetkan produksi udang nasional sebanyak 2 juta ton di tahun 2024.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu megatakan, KKP tengah gencar melakukan program-program unggulan untuk mendongkrak produksi udang. Salah satu program yang terus dijalankan adalah melakukan revitalisasi tambak tradisional di daerah-daerah potensial, seperti di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Tahun 2021 ini KKP menggandeng Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dalam merevitalisasi tambak udang tradisional. Kesepakatan dijalin melalui DJPB untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya perikanan budidaya yang berkelanjutan, khususnya lahan pertambakan udang yang dapat dilakukan revitalisasi menjadi klaster tambak udang yang berkelanjutan.
“Pembangunan kawasan budidaya berkelanjutan akan dioptimalkan pada kawasan-kawasan yang memiliki potensi tinggi serta memiliki dukungan, baik dari masyarakat maupun pemerintah daerah. Karena dengan adanya dukungan tersebut diharapkan dapat mendorong sistem dan usaha perikanan budidaya yang berbasis komoditas unggulan,” jelas Tebe.
Pasalnya, menurut Tebe, KKP meyakini bahwa intensifikasi atau memutakhirkan penggunaan teknologi intensif dapat melesatkan produktivitas tambak udang yang ada di berbagai daerah.
Dia mengungkapkan kepuasan atas pembangunan Klaster Tambak Udang Vaname Berkelanjutan yang dibangun di Aceh Tamiang. Mengingat dengan jumlah 11 petak, luas tambak produksi 2,6 hektare, padat tebar 80 ekor per m3 serta target produksi sekitar 27 ton per siklus, adalah capaian yang luar biasa.
Untuk itu, klaster ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekaligus dicontoh daerah lain. “Mudah-mudahan Klaster Tambak Udang Vaname Berkelanjutan ini berhasil, sehingga nanti kita akan kembangkan lebih luas dengan melibatkan pembudidaya lainnya,” tutur Tebe.
Sedangkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, memuji atas program yang dilakukan KKP. Menurutnya program ini sangat baik, dan dirinya optimis hasilnya akan maksimal.
“Saya sangat mengapresiasi bantuan KKP dalam pengembangan klaster tambak udang ini. Dan saya merasa terharu yang luar biasa. Tidak ada kata lain selain bersyukur dan berterima kasih kepada KKP yang telah mengalokasikan anggaran klaster pengembangan udang vaname di Aceh Tamiang. KKP sangat luar biasa,” kata Bupati Aceh Tamiang.
Dirinya pun sangat mengapresiasi KKP atas inovasinya di subsektor perikanan budidaya guna membangkitkan perekonomian di Kabupaten Aceh Tamiang khusus di Kecamatan Manyak Payed. Dan keberadaan klaster ini diyakini akan mengembalikan kejayaan udang di Aceh Tamiang yang pernah melambung di era 1980-an. “Kita pernah dikenal sebagai daerah penghasil udang kualitas tinggi, melalui program ini mudah-mudahan bisa kita kembalikan kejayaannya,” tandasnya.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah juga menjadi kunci utama kegiatan budidaya bisa berjalan dengan baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat pembudidaya.
Sebagai informasi, KKP memberikan dukungan berupa 1 paket klaster tambak udang vaname berkelanjutan di Manyak Payed, Aceh Tamiang ini senilai Rp5,868 miliar.