KKP Selenggarakan Pelatihan Pembuatan Pancing Gurita

302
Foto: Istimewa

JAKARTA, NMN – Penerapan kebijakan penangkapan terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) merupakan implementasi prinsip ekonomi biru untuk mewujudkan keberlanjutan ekologi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan juga meningkatkan PNBP sebagai kontribusi peningkatan ekonomi kepada negara.

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi menyelenggarakan kegiatan ‘Pelatihan Pembuatan Pancing Gurita’ pada 26-27 November 2021 di Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), secara blended learning.

Pelatihan Pembuatan Pancing Gurita di Kabupaten Ende ini turut diinisiasi oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema. Pihaknya berharap, dengan potensi yang melimpah para nelayan dapat meningkatkan kemampuannya yang berdampak pada kesejahteraan.

Menurut Yohanis, Data Dinas Perikanan Ende tahun 2020 mencatat bahwa produksi berbagai jenis ikan mencapai 9.280.120 juta ton. Artinya, produk perikanan tangkap di Ende sangat melimpah.

Namun, dari 9.280.120 juta ton perikanan tangkap tersebut, potensi gurita tidak tersentuh. Padahal Ende merupakan salah satu penghasil gurita terbesar di Indonesia yang sukses melakukan budidaya gurita secara berkelanjutan menggunakan kearifan lokal.

“Potensi perikanan di Kabupaten Ende sangat melimpah terutama potensi gurita. Bukan hanya di NTT saja, tapi Indonesia merupakan penghasil gurita terbesar dan sudah mendunia. Melalui pelatihan ini para nelayan bisa meningkatkan kemampuan mereka untuk dapat menghasilkan tangkapan yang melimpah dan berdampak pada kesejahteraan dengan memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan Kabupaten Ende. Saya berharap bisa terus bersinergi dengan KKP untuk terus mengadakan pelatihan yang bisa dilanjutkan dengan kegiatan pasca penangkapan,” tuturnya.

Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari para nelayan di Ende, dengan materi berupa cara menyiapkan bahan dan alat tangkap pancing gurita, membuat desain pancing gurita, serta merakit alat tangkap pancing. Pancing gurita merupakan salah satu alat penangkap ikan yang terdiri dua komponen yaitu tali dan mata pancing.

Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, untuk menangkap gurita, para nelayan bisa beralih menggunakan alat yang lebih ramah lingkungan.

“Dalam kegiatan menangkap gurita, para nelayan masih menggunakan cara tradisional. Pancing gurita yang ramah lingkungan tentu dapat menjaga keberlanjutan gurita. Saya harap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada kegiatan pelatihan pembuatan alat pancing saja, namun juga dapat berlanjut untuk meningkatkan nilai hasil jual dari komoditas gurita,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Ende, Dahlan. Ia mengapresiasi KKP yang telah menggelar kegiatan yang dapat memberikan dampak bagi nelayan di Kabupaten Ende.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini, dalam peningkatan kemampuan masyarakat. Karena penangkapan ikan masih bersifat tradisional, maka dengan kegiatan ini bisa memahami ilmu penangkapan ikan secara modern,” ungkap Dahlan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here