KKP Susun RAN Konservasi Ikan Capungan Banggai 2022-2026

JAKARTA, NMN – Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, kesehatan ekosistem laut merupakan prasyarat untuk mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui pendekatan ekonomi biru.

Karenanya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) tengah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Konservasi Ikan Capungan Banggai Tahun 2022-2026.

Plt Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) M. Firdaus Agung Kunto Kurniawan, RAN Konservasi Ikan Capungan Banggai disusun sebagai pedoman bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan serta pemantauan dan evaluasi program konservasi ikan Capungan Banggai.

“Sebelumnya KKP telah menyusun RAN Konservasi Ikan Capungan Banggai periode 2017-2021. Saat ini KKP kembali menyusun rencana aksi periode kedua dengan jangka waktu 2022-2026 sebagai bentuk evaluasi dari pengelolaan 5 tahun sebelumnya sekaligus menjadi pedoman untuk konservasi ikan Capungan Banggai selama 5 tahun mendatang,” jelas Firda, Selasa (20/9).

Firda juga menegaskan bahwa RAN adalah wujud komitmen Indonesia untuk mengelola ikan Capungan Banggai (Pterapogonkauderni) atau yang dikenal dengan nama Banggai Cardinal Fish (BCF) secara nasional tanpa ada intervensi melalui Konvensi CITES karena BCF telah beberapa kali diusulkan untuk masuk ke dalam daftar Appendix II CITES.

Ditambahkannya, Banggai Cardinal Fish ini merupakan jenis ikan hias air laut endemik Indonesia yang ditemukan pertama kali di perairan laut Pulau Banggai. Penyebaran endemiknya sangat terbatas dan sebagian besar berada di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah, dengan jumlah populasi yang relatif sedikit.

Untuk itu, lanjut Firda, agar tetap terjaga keberlanjutan sumberdayanya, KKP telah menetapkan ikan ini sebagai jenis ikan yang dilindungi terbatas, menjadikan habitatnya sebagai Kawasan Konservasi Daerah dan menetapkan sebagai maskot ikan hias nasional,” urainya.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles