Komunitas Maritim Jangan Dipandang Sebelah Mata

JAKARTA, NMN – Pemerintah sudah seharusnya memperhatikan komunitas maritim mulai dari memahami gaya hidup, kebiasaan, dan adat istiadatnya yang bergantung pada laut. Selama ini komunitas maritim cenderung dilihat secara rendah (looked down). Mereka dianggap sebagai orang miskin, rendah pendidikan. Kondisi seperti ini berpotensi mengakibatkan masalah bagi bangsa ini.

“Ini adalah pandangan yang keliru. Karena jika kita memperhatikan pilar-pilar poros maritim yang disuarakan Presiden Joko Widodo sejak pencalonannya di tahun 2014, maka kita melihat potensi yang dimiliki komunitas maritim itu sangat besar,” kata Kepala Organisasi Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH) Badan Riset dan Inovas Nasional (BRIN), Ahmad Najib Burhani Najib dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (6/6).

Komunitas maritim adalah penyumbang pluralisme bangsa ini. Mereka juga berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial di komunitas regional bahkan global. Penangkap tripang Indonesia di perairan Australia, misalnya, telah memupuk relasinya dengan orang Aborigin di Australia bagian utara. “Ini adalah bahan-bahan untuk dijadikan dasar diplomasi budaya,” ujar Najib.

Terkait pertahanan dan keamanan, ia memberi contoh pemahaman, dengan membayangkan jika kita mempunyai sekitar 650.000 armada kapal yang kebanyakan milik nelayan kecil. “Jika kita asumsikan masing-masing kapal bisa memonitor 4 km persegi laut saat mereka beroperasi, maka mereka bisa dijadikan sumber untuk mengawasi lautan kita bagi kepentingan hankam,” urainya.

Dengan kondisi tersebut, usaha penguatan budaya dan komunitas maritim bukan hanya untuk peningkatan kesejahteraan mereka dan sustainability sumber daya laut, tetapi juga untuk kesejahteraan bangsa ini secara keseluruhan. “Dengan itu pula kita berkewajiban untuk melindungi mereka dari berbagai ancaman dan bahkan menguatkan mereka,” tegas Najib.

Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Surya Tjandra mengakui, selama ini ketika bicara potensi laut atau maritim, lebih sering sebatas membahas masalah sumber daya alam, ekonomi, sosial, dan sebagainya. Ia merasa kurang di dalam pembahasan manusia-manusia yang tinggal dan bergantung hidup pada laut. Padahal itu sangat penting.

Menurut data, ada lebih dari 15 juta masyarakat maritim di seluruh Indonesia yang tersebar di 23 Provinsi. Jumlah ini belum termasuk negara-negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, Philipina, dan seterusnya.

“Kalau masyarakat itu mengalami masalah, mereka juga yang paling tahu solusinya. Kehadiran negara dalam konteks memahami gaya hidup, memberikan opsi-opsi kebijakan yang memungkinkan, memberikan akses untuk mereka, bisa meningkatkan kesejahteraannya,” ujar Surya.

 

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles