Pengawas aksi pembajakan di Asia Tenggara, ReCAAP, mengeluarkan peringatan pada Minggu (3/5) bahwa pembajakan kapal tanker terjadi lagi.
Kapal berbendera Singapura, Ocean Energy, meninggalkan Lion Republic pada Minggu pagi (3/5) menuju Myanmar. Pada Sabtu malam (2/5) pukul 21.30 waktu setempat, delapan bajak laut berpistol menaiki kapal saat kapal mengarah ke Selat Malaka.
Bajak laut tersebut memerintahkan kapal untuk membuang sauh di Port Dickson yang kemudian dihampiri oleh sebuah kapal tongkang. Kapten dan kru kapal dikunci di kapal dan 2.023 ton minyak gas dipindahkan ke kapal tongkang tersebut. Para bajak laut baru meninggalkan kapal pada Minggu pagi (3/5) pukul 4.30 waktu setempat setelah menghancurkan alat komunikasi kapal dan membawa kabur telepon Iridium di kapal, uang milik kru kapal dan handphone.
Kapal tersebut kembali ke pelabuhan asal dan kru dikabarkan selamat tanpa luka. Ini menjadi kejadian pencurian bahan bakar kelima yang dilaporkan dari wilayah tersebut sejak Januari tahun ini. (Ast/Mhf)
Sumber: splash247.com