Cahaya Terang Suar Wujudkan Keselamatan Pelayaran Indonesia

501

JAKARTA, NMN – Saat ini Indonesia memiliki 285 Menara Suar (Mercusuar) yang dikelola 25 Kantor Distrik Navigasi. Menara suar merupakan salah satu Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) penunjang keselamatan dan kelancaran lalu lintas pelayaran.

“Keberadaan menara suar sangat vital bagi Indonesia yang merupakan negara kepulauan, karena fungsi utamanya adalah menjaga keselamatan pelayaran sesuai dengan tema hari Menara Suar tahun ini yaitu Cerlang Suar Wujudkan Keselamatan Pelayaran Indonesia,” Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha dalam rangka memperingati Hari Menara Suara Nasional pada 22 September dan Hari Maritim Nasional pada 23 September 2022 pada Kamis (22/9).

Arif menegaskan, pada momentum Hari Menara Suar yang ke-8 ini diharapkan semua pihak dapat terus mengingat betapa pentingnya mewujudkan pelayaran dan transportasi laut yang berkeselamatan.

Selain itu, menara suar juga merupakan salah satu komponen dalam penyelenggaraan keamanan negara karena keberadaaanya mempertegas dan memperkuat batas wilayah NKRI.

Menurutnya, seiring dengan semangat penguatan karakter kemaritiman Indonesia dalam upaya mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi Poros Maritim Dunia, maka pengakuan dan perwujudan apresisasi terhadap Menara Suar dan Petugas Menara Suar melalui penetapan Hari Menara Suar nasional dipandang sangat penting untuk dilakukan dalam momentum ini.

“Perayaan Hari Menara Suar ini diharapkan tidak hanya dirayakan oleh Unit Pelaksana Teknis Distrik Navigasi, namun juga oleh seluruh masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya Menara Suar dalam meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan maritim di seluruh wilayah perairan Indonesia,” ujarnya.

Ditambahkannya, Hari Menara Suar ini juga diharapkan dapat meningkatkan peran serta masyarakat untuk mensosialisasikan keberadaan dan manfaat SBNP, meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, mitra kerja, dan instansi terkait, serta memberi apresiasi dan mendorong semangat para Penjaga Menara Suar (PMS).

“Yang tidak kalah penting adalah kita harus mengapresiasi pengabdian para Penjaga Menara Suar yang tidak kenal lelah dan menyerah dalam menjalankan tugasnya meskipun lokasi dan akses menara suar tidak mudah dijangkau,” katanya.

Menara suar pertama di Indonesia dibangun pemerintah kolonial Hindia Belanda pada Abad XIX untuk keperluan bernavigasi kapal-kapal Belanda yang banyak keluar masuk Indonesia pada masa itu.

Menara Suar Pulau Breueh (Pulau Beras) di Utara Pulau Weh Aceh merupakan landmark pertama bagi kapal yang memasuki Indonesia dari utara Selat Malaka. Selanjutnya, berdiri sejumlah Menara Suar lain di sepanjang jalur pelayaran Hindia Belanda, salah satunya adalah Menara Suar Pulau Lengkuas di Bangka Belitung yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia.

Ia mengungkapkan, bahwa awal bulan September ini Menara Suar Pulau Lengkuas menjadi salah satu destinasi yang disinggahi dalam kegiatan Island Hopping yang diikuti oleh para Menteri Pembangunan Negara Anggota G20. Menara Suar ini merupakan salah satu menara suar bersejarah peninggalan Pemerintah Belanda yang dibangun pada tahun 1882.

“Para Delegasi G20 sangat mengangumi keberadaan dan kondisi Menara Suar Pulau Lengkuas yang masih dalam keadaan sangat baik dan tetap menjalankan fungsi vital bagi keselamatan pelayaran meskipun telah berusia 140 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa selain memiliki fungsi penting dalam menjaga keselamatan pelayaran, menara suar juga memiliki nilai-nilai sejarah dan estetika yang harus dirawat dan dilestarikan,” tuturnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here