Natuna Akan Jadi Pusat Lelang Ikan Regional

568
maritimenews.id
Muara Baru fish auction market (Photographer: Andi Setyawan/NMN)

Pengembangan sektor perikanan di wilayah Natuna menjadi perhatian pemerintah saat ini. Bahkan, wilayah Natuna nantinya akan dijadikan sebagai pusat pelelangan ikan regional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan dalam pengembangan sektor perikanan di wilayah Natuna, Pemerintah berencana menarik 400 kapal tradisional dari wilayah Pantura ke Natuna agar kapasitas tangkap nelayan di Natuna bertambah.

“Pengembangan sektor perikanan dengan menggunakan kapasitas nasional dengan memindahkan kapal-kapal nelayan tradisional dari pantura total sekitar 400,” kata Rizal usai melakukan rapat koordinasi optimalisasi pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna di Jakarta, Rabu (13/7).

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat bahwa Kabupaten Natuna memiliki 3.843 orang nelayan utama, 3.047 nelayan sambilan utama dan 2.986 orang nelayan sambilan.

Selain itu, tercatat juga sebanyak 3.964 unit kapal dan 16.518 unit alat tangkap, dengan volume produksi mencapai 48.698,85 ton.

Di sektor budidaya, Kabupaten Natuna memiliki potensi produksi 733,69 ton dengan komoditas utama ikan kerapu, napoleon, dan rumput laut. Dihasilkan dari 0,29 hektar (ha) areal budidaya rumput laut dan 6,92 ha areal budidaya ikan tawar, dengan 1.040 rumah tangga perikanan.

Rizal menambahkan, sat ini tempat lelang ikan paling top di dunia bernama Tsukiji Market. “Kenapa mesti di Tokyo, wong ikannya di Indonesia. Jadi kita perlu bangun di Natuna, pusat lelang ikan regional supaya orang dari seluruh dunia bisa lelang di situ,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Rizal, di Natuna perlu disediakan infrastruktur, cold storage, dan sebagainya, agar bisa menjadi pusat lelang ikan regional.

 

Penulis: Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here