Operasikan Kapal Ternak, Pemerintah Dorong Keterlibatan Swasta

437

Pada tahun 2018 mendatang Kementerian Perhubungan memastikan akan ada enam kapal untuk angkutan sapi yang akan dioperasikan untuk mendukung program Tol Laut yang telah dicanangkan Pemerintahan Joko Widodo. Pemerintah pun akan mendorong keterlibatan pihak swasta dalam mengoperasikan kapal ternak tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Senin (16/10), mengatakan bahwa pemerintah mendorong pihak swasta untuk turut serta dalam penyelenggaraan kapal ternak ini agar memaksimalkan tujuan pemerintah dalam program kapal ternak.

“Harus memanfaatkan swasta untuk potensi yang luar biasa ini, nantinya didiskusikan untuk skemanya. Jadi tidak bergantung pada angkutan tertentu, apalagi kadang-kadang kapal swasta ada kapasitas kosong saat balik,” kata Budi Karya.

Menhub menjelaskan, nantinya operator kapal ternak itu juga sebagian akan diserahkan ke perusahaan pelayaran swasta lewat lelang terbuka. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan swasta yang sudah menyampaikan keinginannya untuk menjadi operator kapal ternak. Untuk skema subsidi sendiri, nantinya akan dibahas lebih lanjut.

“Kita dengan INSA (Indonesian National Shipowners Association) itu cukup intensif. Sehingga kita enggak mau ada sesuatu yang tidak produktif, berkaitan dengan subsidi dan apa, kita akan bahas lagi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Subdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kemenhub, Capt. Wisnu Handoko, mengungkapkan ada 3 kapal ternak yang operatornya diserahkan ke swasta, sementara 3 kapal sisanya pengelolaannya diberikan ke PT Pelni (Persero). Masing-masing kapal bisa mengangkut 500 ekor sapi.

“Ada 3 nanti buat swasta, sudah dilelang. Tiga lagi buat Pelni. Tujuan daerah penerima juga akan ditambah, ke Makassar satu, dan Bengkulu satu. Kalau untuk sumber sapinya, kita akan tambah satu di Madura. Sisanya buat dari NTT dan NTB,” kata Wisnu.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam tahun anggaran 2015-2017 merencanakan membangun enam unit kapal yang digunakan untuk mengangkut ternak. Pada awalnya, Kemenhub berencana membangun satu unit kapal untuk pengangkutan ternak.

Tetapi, Kementerian Pertanian meminta agar pembangunan kapal untuk mengangkut ternak ditambah lagi lima unit. Sehingga jumlah kapal ternak yang dibangun menjadi enam buah. satu dari enam unit kapal ternak tersebut, yakni KM Camara Nusantara I telah beroperasi.

Penambahan pembangunan kapal pengangkut ternak tersebut untuk mengantisipasi bertambahnya jumlah ternak yang akan didistribusikan dari sentra produksi ternak seperti di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ke wilayah konsumen daging seperti Pulau Jawa.

 

Penulis : Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here