Pemerintah kembali menekankan bahwa Pelabuhan Kuala Tanjung akan tetap menjadi hub internasional. Pemerintah pun akan menyurati bebarapa investor yang telah komitmen agar tak khawatir dengan kemungkinan berubahnya status Hub Internasional di Pelabuhan Kuala Tanjung.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara memang ditargetkan akan menjadi Pelabuhan Hub Internasional dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional.
Hanya saja, status Hub Internasional untuk sementara masih dipegang oleh Pelabuhan Tanjung Priok hingga kawasan tersebut selesai dibangun.
Menurut Menhub, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa Provinsi Sumatera Utara dapat dikembangkan menjadi hub internasional. Pasalnya, daerah Sumatera Utara memiliki posisi geografis yang sangat menguntungkan bagi Indonesia.
“Langkah Presiden ini tentu visioner. Penetapan (program prioritas) ini juga sesuai dengan masterplan Kementerian Perhubungan,” jelasnya.
Ditambahkannya, pelabuhan hub internasional di Indonesia itu nantinya ada tiga, masing-masing Pelabuhan Kuala Tanjung (Sumut) di Kawasan Barat dan Pelabuhan Bitung (Sulut) di Kawasan Timur. Selain itu Kemenhub juga menetapkan pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional.
Selain itu, lanjut Menhub, dukungan penyiapan infrastruktur transportasi telah disiapkan Kemenhub. Antara lain pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dan pembangunan akses kereta api dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sei Mangke sampai ke pelabuhan ke Pelabuhan Kuala Tanjung.
Sesuai rencana pembangunan, pelabuhan Kuala Tanjung sudah masuk ke dalam proyek strategis nasional. Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung meliputi rencana pengembangan terminal multipurpose dan terminal peti kemas (hub internasional).
“Rencana pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan dalam 5 tahapan, dengan target kapasitas ultimate dermaga sepanjang 1500 M dengan kapasitas hingga 13 juta TEUs,” ujarnya.
Penulis : Ismadi Amrin