JAKARTA, NMN – Pelabuhan Lembar menjadi salah satu pintu masuk penonton MotoGP Mandalika. Berbagai kesiapan telah dilakukan mulai dari pengembangan di Terminal Penumpang Gili Mas dan beberapa zona lain.
Zona tersebut antara lain, Zona Petikemas dengan luas 6,06 Ha, Zona Logistik 1,18 Ha, Zona Perkantoran dan Bisnis Perdagangan 2,95 Ha, Zona Pariwisata / Marina 0,37 Ha, Zona Utilitas 0,83 Ha, Zona Pemerintah 0,5 Ha, Draft Alur & Kolam – 12 mLWS dan Kapasitas Kontainer 1900 Teus.
“Sejauh ini kami pastikan kesiapan pelabuhan dalam menyambut gelaran MotoGP Mandalika ini sudah sangat siap dengan standar pelayanan dan aspek protokol kesehatan menjadi poin penting, karena dipastikan penonton lebih banyak dari mancanegara,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar, R. Pradigdo, Jumat (11/2)
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar mengikuti kegiatan simulasi pengamanan di laut. Simulasi tersebut digelar dalam rangka menyambut gelaran MotoGP 2022 yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) 18 – 20 Maret 2022 mendatang.
Pradigdo menyebutkan simulasi pengamanan tersebut dilaksanakan oleh Polairud NTB dan diikuti oleh TNI AL, KPLP Lembar/KSOP Kelas III Lembar, KKP Lembar, Kantor Imigrasi, Bea Cukai, Basarnas, Dinas Perhubungan NTB dan Lombok Barat, Dinas Pariwisata, serta instansi terkait lainnya.
“Simulasi pengamanan ini dibuka oleh Ditpolairud NTB Kombes K.S.Ritonga dan Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto. Yang terlibat dari polisi,polairud,TNI dan KPLP dalam pengamanan barang maupun kapal yang tiba di pelabuhan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, proses pengamanan dilakukan banyak pihak sesuai dengan tugasnya masing-masing.
“Kami dari KSOP bertugas mengecek surat dan dokumen kapal, adapun setiap instansi yang terlibat dalam simulasi ini punya tugas masing-masing,” jelasnya.
Adapun simulasi pengamanan tersebut meliputi proses saat kapal tiba, memuat barang cargo milik MotoGP mulai dari proses kedatangan sampai tiba di pelabuhan, pemeriksaan dokumen, hingga pemeriksaan kesehatan.
“Dan pelaporan dalam simulasi tersebut diceritakan seakan ada perompak yang menggangu keamanan pelayaran dan sampai terjadi kekerasan dan Polairud taktikal bersama TNI AL menyelamatkan sandera dan proses sampai penyelamatan awak kapal yang jatuh ke laut,” ungkapnya.