JAKARTA, NMN – Sejak bulan Januari hingga November 2021, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban sudah mencapai total 12.335 unit kendaraan, yang diangkut oleh sembilan kapal dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar.
Kesembilan kapal tersebut yaitu: Ferrindo 5, Serasi V, MV Ostina, Kalimantan Leader, Harmoni Mas 3, Serasi I, Harmoni Mas 8, MV Sulawesi Leader, dan KM Panorama Nusantara.
Pelabuhan Patimban dibangun dengan tujuan untuk mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta untuk menjamin keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
“Kawasan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Jawa Barat,” kata Luhut saat meninjau Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (18/11).
Selain itu, lanjut Luhut, kehadiran Pelabuhan Patimban juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.
“Kehadiran pelabuhan ini akan menciptakan sekitar 4,3 juta peluang pekerjaan pada 2030, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kita juga berharap, kepadatan di Jakarta akan berkurang karena ada kawasan industri di sekitar Pelabuhan Patimban. Sehingga tidak perlu ke Priok, tetapi bisa langsung ke Pelabuhan Patimban,” ucap Menko Luhut.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, peralihan operator pada pelabuhan yang dikerjasamakan dengan Jepang ini akan dilakukan pada 16 Desember 2021 mendatang.
“Setelah serah terima dilakukan, diharapkan pada tanggal 17 Desember 2021 sudah dimulai kegiatan ekspor di pelabuhan ini,” kata Menhub.
Untuk diketahui, peninjauan tersebut dilakukan dalam rangka pengecekan kesiapan pelabuhan jelang dilakukannya peralihan operator. Dari sebelumnya dikelola sementara oleh Kemenhub yang memberikan penugasan kepada Pelindo III (sekarang Pelindo), akan diserahterimakan kepada PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.