PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III optimistis bisa mengantongi pertumbuhan bisnis dua digit tahun ini. Misalnya, pendapatan ditargetkan naik 18%-20% menjadi Rp 6,96 triliun-Rp 7,08 triliun dari tahun lalu yang sebesar Rp 5,9 triliun. Lantas laba bersih bisa naik tipis 2%-3% dari capaian 2014 sebesar Rp 1,19 triliun.
Proyeksi tersebut tidak terlepas dari hasil kinerja kuartal I-2015 yang positif. “Kuartal I kinerja kami masih lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu,” ungkap Djarwo Surjanto, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III tanpa memerinci, Selasa (19/5).
Rupanya, beberapa pelabuhan kelolaan Pelindo III sudah mulai menunjukan hasil berkat penambahan alat dan ekspansi usaha. Misalnya, pembangunan tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang membuat aktivitas bongkar muat saat laut pasang tetap bisa terlaksana di sana.
Lantas, selesainya pengerjaan revitalisasi alur pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan proyek Terminal Teluk Lamong tahap I, sehingga bisa mendongkrak pemasukan Pelindo III tahun ini. Alur pelayaran tersebut kini punya kedalaman 13 meter dari sebelumnya sembilan meter, sehingga bisa dilewati kapal berbobot 80.000 ton.
Sedangkan dari proyek Teluk Lamong tahap I, bisa menampung petikemas domestik sebanyak 500.000 TEUs dan petikemas internasional sekitar satu juta TEUs.
Dengan aksi ini, Djarwo berharap kerugian operasional dari beberapa pelabuhan seperti Pelabuhan Sape di Nusa Tenggara Barat dan pelabuhan Sampit di Kalimantan Tengah lantaran yang masih sepi, mulai bisa tertutupi. “Mudah-mudahan tahun ini bisa biru,” harapnya.
Selain pelabuhan, Pelindo II siap masuk bisnis lahan industri di pelabuhan Java Integrated Industrial Port & Estate (JIPPE) Gresik, Jawa Timur. Bisnis ini digarap anak usaha PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, untuk mengelola lahan 1.761 hektare. “September atau Oktober launching,” ucapnya.
Agar tahan banjir, Pelindo III akan membangun tanggul di kawasan industri ini. (Ags)
Sumber: Kontan