Pemerintah saat ini tengah merencanakan pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum digadang-gadangkan bakal menjadi holding BUMN di sektor pertambangan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil mengatakan pembentukan perusahaan induk disektor tambang ini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan sektor pertambangan.
“Holding ini nantinya terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Inalum dan PT Timah Tbk. Inalum kemungkinan besar akan menjadi holding karena saham pemerintah disana itu 100 persen,” kata Sofyan di Jakarta, Kamis (14/4).
Sofyan mengungkapkan, realisasi holding BUMN tersebut diperkirakan akan rampung pada pertengahan tahun ini. Hal ini dikarenakan Presiden Joko Widodo telah memberikan dukungan untuk membentuk beberapa holding BUMN, termasuk di sektor pertambangan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong BUMN sejenis untuk membentuk holding guna meningkatkan efisiensi pada setiap aksi korporasi. Pemerintah menyiapkan rangkaian holding BUMN yang akan dibentuk hingga 2019.
Pada tahun 2016 pemerintah menargetkan pembentukan enam holding BUMN. Keenam holding BUMN tersebut adalah di sektor infrastruktur, pertambangan, ketahanan energi, perbankan, jalan tol, dan energi terbarukan.
Penulis: Ismadi Amrin