JAKARTA, NMN – Tingginya sedimentasi batuan dan lumpur pada alur pelayaran kapal di sungai Kayan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) telah mengakibatkan banyaknya kapal barang. Pemerintah provinsi (Pemprov) Kaltara pun langsung menyampaikan rencana pembangunan Pelabuhan untuk kapal barang maupun kapal peti kemas.
Untuk diketahui, Kapal Motor 21 yang sedang mengangkut kendaraan tenggelam di Sungai Kayan, Desa Salimbatu Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Bulungan, Kalimantan Utara, pada Jumat sekitar pukul 12.30 WITA.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang mengatakan kondisi sekitar Pelabuhan Kayan I telah mengalami pendangkalan sehingga harus dibangunkan pelabuhan baru. “Lokasinya, adalah di Sei Menjuaring Salangketo Desa Tanjung Buka,” kata Gubernur Zainal dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (19/01).
Ia menjelaskan, saat ini, kedalaman perairan di sekitar Pelabuhan Kayan I hanya 4 meter sehingga ketika air surut kapal bisa kandas, selain itu Pelabuhan Kayan I tidak memiliki tempat kontainer untuk penyimpanan barang muatan.
Karena itu, Gubernur menilai Sei Menjuaring Salangketo di Desa Tanjung Buka menjadi lokasi paling tepat untuk membangun pelabuhan baru. Sebab, didukung oleh kedalamannya yang mencapai 14 meter dan kondisi alur sungai yang cukup tenang.
“Disini (Salangketo, red) bisa kita bangun hingga empat dermaga, dan disini juga kita tidak perlu menggunakan jembatan sehingga biayanya juga bisa lebih minim dan yang paling penting arus sedimentasinya kecil,” jelas Gubernur Kaltara.
Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono menyambut baik rencana Gubernur dan akan melihat langsung lokasi yang ditentukan oleh Pemprov Kaltara.
“Tentunya kami mencoba untuk melihat serta melakukan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut terkait dengan pemilihan lokasi yang cukup menarik ini,” kata Arif.