Perkuat Bisnis Marine Service, Ini Langkah Pelindo I

JAKARTA, NMN – Marine Service merupakan salah satu strategi bisnis yang akan fokus dikembangkan oleh Pelindo I pada tahun ini. Pengembangan layanan bisnis marine service juga seiring dengan peningkatan layanan digitalisasi pelabuhan untuk memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi Pelindo I.

“Berada di tengah Selat Malaka sebagai jalur perdagangan tersibuk di dunia yang dilintasi 80.000 kapal per tahun, kegiatan marine service ini merupakan hal yang sangat penting,” ujar Direktur Operasional dan Komersial Pelindo I, Ridwan Sani Siregar melalui keterangan tertulis, Selasa (8/6).

Ia menjabarkan, sejumlah langkah yang ditempuh perusahaan dalam memperkuat bisnis Marine Service. Pertama, Pelindo I akan terus mengembangkan layanan pemanduan dan penundaan kapal di Kuala Tanjung PIE yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang secara cepat.

Kuala Tanjung PIE terdiri dari dua bagian yang saling terintegrasi, yaitu Kawasan Pelabuhan (Kuala Tanjung Multipurpose Terminal) dan Kawasan Industri (Kuala Tanjung Industrial Zone).

Kedua, intelligent marketing dilakukan dengan fokus melakukan identifikasi customer khususnya di wilayah Batam, Karimun, dan perairan Selat Malaka. Pelindo I akan meningkatkan pasar pelayanan kegiatan ship to ship (STS) di cabang pelabuhan Tanjung Balai Karimun dan Pulau Nipah, Kepulauan Riau.

“Ketiga, Pelindo I memperluas networking dengan melakukan kolaborasi dan partnership bekerja sama dengan berbagai pihak untuk optimalisasi bisnis marine service. Salah satu mitra yang digandeng adalah PT Kawasan Industri Dumai (KID),” katanya.

Keempat adalah dengan menerapkan IoT pada sektor bisnis marine service. Pelindo 1 terus menginisiasi dan mengembangkan sejumlah layanan digital di seluruh lingkungan Pelindo I yang didesain khusus bagi para pengguna jasa agar dapat diakses secara mudah, aman, dan di mana saja.

Layanan digital kepelabuhanan yang dikembangkan Pelindo I berupa i-Marine dan Port Operation Command Center (POCC). Sistem i-Marine dapat membantu pengguna jasa membuat perencanaan tambat, layanan online meeting, informasi posisi kapal, layanan pemanduan dan penundaan secara online, air kapal, dispatching pilot assignment, dan tugboat secara real time. Adapun sistem POCC digunakan sebagai pusat kendali dan koordinasi pelayanan kapal dan terminal serta monitoring antrean kapal.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles