Tahun ini, KKP Realisasikan Modernisasi PPN Pengambengan Bali

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan segera merealisasikan pengembangan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan di Jembrana, Bali. Rencananya PPN Pengambengan akan menjadi sentra pendaratan ikan yang modern dan ramah lingkungan.

“Pelabuhan ini ke depannya akan menjadi pelabuhan yang lebih green (ramah lingkungan) dan bertaraf internasional,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulisnya.

PPN ini akan dikembangkan dengan melakukan perluasan lahan dan pembangunan infrastruktur. Lahan PPN Pengambengan akan diperluas sekitar 40 hektare dan menambah fasilitas agar sarana dan prasarananya semakin optimal seperti pembangunan breakwater, penyediaan instalasi air bersih, pembangunan jalanan kawasan, hingga pembangunan kios nelayan.

Selain itu, Menteri Trenggono menegaskan pentingnya Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL) untuk pengolahan limbah dari industri di Pelabuhan ini agar aktivitas perikanan yang berjalan tetap higienis sehingga mutu perikanannya terjaga kualitasnya.

Sebelumnya PPN Pengambengan ini telah dilengkapi dengan TPI higienis. Dengan dikembangkannya PPN ini menjadi sentra perikanan yang modern dan ramah lingkungan, tentunya akan menciptakan multiplier effect dengan hadirnya industri perikanan ke depannya, salah satunya dalam penyerapan tenaga kerja dari masyarakat lokal.

Menteri Trenggono optimis dengan potensi besar yang dimiliki oleh pelabuhan ini, sektor perikanan akan berkontribusi dalam mendongrak perekonomian di Jembrana, Bali, hingga nasional.

Saat ini, PPN Pengambengan merupakan satu-satunya pelabuhan perikanan kelas nusantara di wilayah Bali. Setiap harinya, pelabuhan ini menjadi tempat pendaratan ikan  armada kapal nelayan yang didominasi oleh kapal dibawah 30GT.  Pada tahun 2022, produksi ikan di pelabuhan ini mencapai 12.000 ton, yang didominasi jenis ikan Lemuru.

Dengan dijadikan sentra perikanan di Bali, produktivitas perikanan di PPN Pengambengan diproyeksikan akan  meningkat dari jumlahnya yang semula 12.304  ton pada tahun 2022 nantinya akan mencapai 80.000 ton, dengan nilai menjadi Rp626 miliar. Perputaran ekonomi per harinya pun diharapkan akan semakin meningkat dari semula Rp1,8 miliar rupiah perhari menjadi Rp32 miliar perhari.

“Doakan saja seluruh proses ini sudah kita rencanakan dengan baik. Semoga pertengahan tahun sudah bisa mulai,” pungkasnya.

 

 

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles