JAKARTA, NMN – Sepanjang tahun 2021 traffic kapal di Pelabuhan Tanjung priok mengalami peningkatan 4,89 % dibandingkan Tahun 2020 sedangkan Gross Tonnage (GT) mengalami penurunan 6,09 %.
Penurunan GT yang signifikan terjadi di kapal-kapal luar negeri, hal ini dikarenakan kondisi pandemi yang masih terjadi dan masih berlangsungnya pemulihan ekonomi.
Demikian disampaikan GM Pelindo (Persero) Regional 2 Cabang Tanjung Priok, Silo Santoso. “Traffic barang di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami peningkatan baik yang peti kemas maupun yang non peti kemas. Sedangkan untuk penumpang yang melalui Pelabuhan Tanjung Priok meningkat baik yang embarkasi maupun debarkasi,” jelas Silo.
Hingga awal Januari 2022, operator truk yang sudah memegang Single Truck Identification Data (STID) sudah tembus hampir 7.000-an pemegang STID di Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan perusahaan yang telah disetujui permohonan melakukan kegiatan usaha (PMKU) ada 320 perusahaan.
Selanjutnya, jumlah perusahaan pelayaran yang berkegiatan di pelabuhan Priok mencapai 248 perusahaan, keagenan kapal 94 perusahaan, 106 Perusahaan Bongkar Muat (PBM), 178 Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) dan 566 Perusahaan Trucking.
Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok (Ka OP), Capt Wisnu Handoko mengatakan bahwa pada tahun 2022 pihaknya terus berupaya mengembangkan Terminal Booking dan Return Cargo (TBRC).
“Diharapkan untuk payment, receiving impor dan ekspor, booking online, truck check, receipt slip kedepannya akan lebih tertata dan lebih baik sehingga Tanjung Priok bisa lebih cepat dalam mendukung Nasional Logistic System (NLE). Hal ini nantinya akan terkolaborasi dengan komunitas logistik lainnya,” tutup Capt. Wisnu.