Potensi ekonomi maritim Indonesia begitu besar. Dalam mewujudkan Indonesia poros maritim, salah satu yang menjadi penyokong adalah bidang pariwisata.
Dalam 3 tahun terakhir potensi peningkatan pariwisata Indonesia melejit.
Pada sesi seminar dalam rangkaian kongres ISKINDO, Penasehat Menteri Pariwisata RI, Indriono Soesilo, menyebutkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 22%. Peningkatan ini di atas Vietnam, Malaysia dan Thailand.
“Pertumbuhan pariwisata meningkat, tapi Indonesia harus terus hati-hati, bahwa Vietnam juga terus meningkat. Daya saing semakin tinggi”, ungkap Idriono.
Dirinya juga menambahkan, bahwa salah satu penyumbang devisa negara yang tinggi bersumber dari bidang pariwisata. Tahun 2016 pariwisata menyumbang 12,898 juta USD. Angka ini menempati posisi ke 4.
Pariwisata bahari
Tentu dalam menyikapi poros maritim yang harus menjadi perhatian adalah pariwisata bahari.
“Indonesia banyak sekali potensi wisata bahari yang bisa dimaksimalkan”, ungkapnya.
Namun Indriono prihatin, karena hingga saat ini salah satu yang menjadi hambatan berkembangnya pariwisata bahari adalah peliknya regulasi. Banyak potensi dari bisnis pariwisata yang terhambat karena regulasi.
“Potensi pariwisata bahari terhambat karena masih banyak regulasi yang buruk. Maka kami sampai saat ini masih terus berupaya memaksimalkan potensi wisata bahari dengan melakukan deregulasi”, ujar Indriono.
Lain dari pada itu, minat para investor dalam pariwisata adalah biaya transit pelabuhan yang mahal dan banyaknya pungli. Dan ini menjadi pekerjaan rumah kita semua untuk meningkatkan potensi pariwisata.
Saat ini Kementerian Pariwisata tengah menggenjot program “10 New Bali” sebagai salah satu upaya dalam menarik para wisatawan asing maupun domestik nantinya.
“Di samping itu, perlunya kesadaran dari semua pihak untuk menjaga kesehatan laut Indonesia, jangan sampai rusak. Karena kalau lautnya rusak bagaimana orang akan tertarik untuk berkunjung”, pungkasnya.
Penulis : Dwi Gema