Pemerintah Menyayangkan Progres Pembangunan Smelter Freeport

304

Pemerintah menyayangkan sikap PT Freeprot Indonesia yang hingga saat ini belum merealisasikan pembangunan smelter secara utuh. Pembangunan smelter yang dilakukan oleh PT Freeport dianggap lambat karena pembangunannya baru sekitar 14 persen.

Plt. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan rasa kekecewaannya atas minimnya progres pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia.

“Pembangunan smelter ini mengecewakan, tapi kami pasti akan kejar lagi. Tidak ada ruang lagi bagi mereka, kami akan tekan,” kata Luhut di Jakarta, Kamis (1/9).

Luhut mengungkapkan, pihak Freeport hingga saat ini masih enggan untuk melakukan pembangunan smelter karena mereka ingin memastikan adanya perpanjangan kontrak karya, di mana negosiasinya akan mulai dilakukan tahun 2019 mendatang sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) no.77 tahun 2014.

“Mereka (Freeport Indonesia) malas melanjutkan pembangunan smelter karena menunggu perpanjangan Kontrak Karya yang habis pada tahun 2021 mendatang,” tegas Luhut.

Ia pun mengakui bahwa PT Freeport Indonesia hingga saat ini belum memenuhi kewajiban pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di Gresik, Jawa Timur. “(Progres) Pembangunan smelter 14 persen, memang fisik belum ada, dan yang 14 persen itu baru administratif,” pungkasnya.

 

Penulis: Ismadi Amrin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here