Konsep Hulu-Hilir Memacu Peningkatan Produksi Udang Nasional

JAKARTA, NMN – Pengembangan budidaya udang menggunakan konsep hulu hilir ini dapat memacu peningkatan produksi udang nasional, di mana pemerintah telah menargetkan produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024.

Selain itu, budidaya udang dapat berkontribusi lebih besar lagi pada pertumbuhan ekonomi nasional maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya. Sepanjang tahun 2021, nilai ekspor udang Indonesia mencapai USD2,2 miliar, tertinggi di antara komoditas perikanan lainnya.

Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP) Sakti Wahyu Trenggono dalam Musyawarah Nasional (Munas) Shrimp Club Indonesia (SCI) ke-5 di Surabaya, Selasa (23/8).

Menteri KP menambahkan, dalam upaya meningkatkan produksi udang nasional, KKP juga memiliki tiga strategi yang diawali dengan melakukan evaluasi tambak udang existing, merevitalisasi tambak udang tradisional menjadi semi intensif atau intensif dengan produktivitas semula 0,6 ton per Ha per tahun menjadi 2 ton Ha, serta membangun tambak udang modeling skala industri di beberapa titik Indonesia sesuai konsep pendekatan hulu dan hilir.

Ia pun mengajak pembudidaya hingga pelaku usaha udang di Indonesia untuk bahu membahu bersama pemerintah menerapkan konsep hulu – hilir pada kegiatan budidaya udang di Indonesia.

Udang merupakan komoditas perikanan yang sangat diminati oleh pasar dunia, dimana permintaan pasar udang global berada di nomor dua setelah salmon. Indonesia selama kurun waktu 2015-2020 berkontribusi terhadap pemenuhan pasar udang dunia rata-rata sebesar 6,9%.

“Strategi pengembangan budidaya udang harus menggunakan konsep pengembangan budidaya udang yang memenuhi konsep pendekatan hulu-hilir yang baik dalam satu kawasan industri atau kawasan ekonomi,” ungkap Menteri KP.

Konsep pendekatan hulu-hilir meliputi hatchery, pabrik pakan, on-farm budidaya udang, pengolahan hasil budidaya, proses pengemasan, pabrik es, hingga pabrik kemasan berada dalam satu kawasan. Dengan demikian, kegiatan ekonomi yang dihasilkan lebih besar dan memberikan peluang usaha yang lebih beragam lagi kepada masyarakat.

“Negara harus hadir di tengah usaha masyarakat dalam memajukan sektor budidaya. Pentingnya kita saling kerja sama antar stakeholder. Kerja sama dengan pemerintah daerah harus dilakukan, mulai dari penentuan lokasi shrimp estate, pakan, hatchery dan obat-obatan, sebab udang kalau dibudidayakan dengan baik maka hasilnya akan luar biasa,” kata Trenggono.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles