JAKARTA, NMN – Sejak fokus pada standardisasi operasional dan komersial dengan mempercepat proses bongkar muat, kinerja PT Pelindo (Persero) melonjak signifikan.
Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono dalam keterangan tertulisnya Jumat (10/6) memaparkan, di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan, jumlah bongkar muat naik lebih dua kali lipat dari 20 boks per kapal per jam menjadi 45 boks per kapal per jam. Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal dapat berkurang menjadi setengahnya, dari 2 hari menjadi hanya 1 hari.
Peningkatan kinerja yang sama terjadi di TPK Makassar. Kecepatan bongkar muat dari 20 BSH menjadi 42 BSH dan waktu sandar berkurang dari 2 hari menjadi 1 hari.
Adapun peningkatan kinerja terbaik terjadi di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Ambon. Jumlah bongkar muat melonjak hampir tiga kali lipat, dari 12 boks per kapal per jam menjadi 35 boks. Dampaknya, jumlah waktu sandar dapat terpangkas tajam dari 3 hari menjadi 1 hari.
Arif mengatakan makin pendeknya waktu sandar dan kecepatan bongkar muat membuat biaya operasional makin efisien, dan trafik kapal jadi meningkat. Hingga triwulan I 2022, arus kapal, mencapai 283 juta GT, 1% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, arus peti kemas naik, yakni 2% di atas pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan I 2022, arus peti kemas Pelindo mencapai 4,2 juta TEU’s. Arus barang juga naik lebih tinggi, 8% di atas tahun lalu, yakni mencapai 37 juta ton.
Sementara EBITDA pada triwulan I 2022 yang naik 7% persen di atas pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dia mengatakan Pelindo pascamerger mencanangkan standarisasi seluruh pelabuhan yang ada di bawah kendalinya secara bertahap. Empat langkah dilakukan PT Pelindo untuk mencapai standarisasi operasional dan komersial, yakni pengembangan kapabilitas organisasi dan manusia; pola bisnis operasi berbasis perencanaan dan control; optimalisasi infrastruktur dan peralatan; serta membangun budaya keselamatan melalui peningkatan kesadaran keselamatan.