PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memperkirakan jumlah penumpang yang bakal terangkut dengan menggunakan kapal penumpang milik Pelni akan mencapai 3,6 juta penumpang. Angka tersebut mengalami penurunan sebanyak 8,0 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Pelni, Insan Purwarisya L. Tobing di Jakarta, Selasa (27/2) mengungkapkan bahwa maraknya bisnis penerbangan telah mengakibatkan banyak penumpang yang beralih dari moda transportasi angkutan laut ke moda tranportasi udara.
“Setiap tahun penumpang yang menggunakan jasa Pelni berkurang rata-rata 8% per tahun sebagai imbas dari banyaknya maskapai penerbangan yang masuk ke wilayah pelosok, sehingga tahun ini Pelni memperkirakan hanya bisa mengangkut 3,6 juta penumpang,” kata Insan.
Ia memaparkan, untuk menggerakkan bisnis perseroan, pihaknya akan meningkatkan layanan angkutan barang seiring terjadinya tren penurunan penumpang. Perseroan bakal melakukan modifikasi ruang kapal agar fungsi kapal menjadi multiguna.
Ditambahkannya, armada Pelni sudah banyak yang mengalami modifikasi sehingga bisa menjadi kapal multiguna, yang tidak hanya mengangkut penumpang, tapi juga kontainer dan kendaraan.
Untuk bisnis angkutan barang, lanjut Insan, Pelni membidik volume angkutan sebanyak 23.083 TEUs pada 2018 atau naik 48,64% dibandingkan dengan realisasi muatan pada tahun lalu.
“Angkutan barang Pelni juga memiliki keunggulan, yakni jadwalnya lebih pasti karena tidak harus menunggu muatan penuh,” pungkasnya.
Penulis : Ismadi Amrin
