Tingkatkan Produktivitas Perikanan Budidaya, KKP Anggarkan Rp944,85 Miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas perikanan budidaya. Pada tahun anggaran 2018 mendatang, KKP mengalokasikan anggaran sebesar Rp944,85 miliar untuk Direktorat Jenderal perikanan Budidaya (DJPB) guna merealisasikan produksi perikanan budidaya tahun depan sebesar 24,08 juta ton.

Berdasarkan data Ditjen Perikanan Budidaya, anggaran sebesar Rp944,85 miliar tersebut akan digunakan 68% di antaranya untuk kegiatan prioritas, 8% untuk kegiatan pendukung dan 24% untuk kegiatan rutin.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan produksi perikanan budidaya pada 2018 sebesar 24,08 juta ton, dengan rincian 7,91 juta ton untuk produksi budidaya perikanan dan 16,17 juta ton untuk rumput laut.

“Indikator kinerja perikanan budidaya tahun depan di antaranya 24 juta ton perikanan budidaya, dan nilai tukar pembudidaya ikan sebesar 102,5,” kata Slamet seperti dikutip laman kementerian, Rabu (13/12).

Slamet memaparkan, kegiatan prioritas yang akan dilakukan dalam mencapai target kinerja tersebut di antaranya perbenihan yang dianggarkan sebesar Rp251,6 miliar, kawasan kesehatan ikan (Rp146,7 miliar), produksi dan usaha budidaya (Rp168,7 miliar), pakan dan obat ikan (Rp82,9 miliar), serta operasional perkantoran dan dukungan manajemen sebesar Rp294,7 miliar.

Dari anggaran tersebut, target output yang diharapkan di antaranya bantuan 200 juta ekor benih ikan, 5.000 Ha asuransi pembudidaya, 300 paket bantuan operasional keramba jaring apung, 300 paket lele bioflok, 750 paket sarana usaha budidaya, 500 Ha minapadi, 20 paket produksi bibit rumput laut, 250 paket pakan mandiri, bantuan 1,2 juta ekor induk unggul, penataan 10 kawasan budidaya hingga pembangunan 3 SKPT dan 2 unit pabrik pakan skala medium.

“Tahun depan, Ditjen Perikanan Budidaya juga akan membangun pabrik pakan ikan senilai Rp14,8 miliar di Pangandaran, Jawa Barat. Selain itu, ada juga pembangunan 1 paket embung senilai Rp14,16 miliar di daerah yang sama tahun depan,” ujarnya.

Di dalam pabrik yang akan didirikan itu, lanjut Slamet, KKP akan membeli 1 unit mesin pakan ikan seharga Rp8,3 miliar yang memiliki kapasitas hingga 1 ton per jam. Pembangunan pabrik pakan berukuran sekitar 1.000 meter persegi juga akan menelan biaya pengawasan sebesar Rp375 juta.

“Pangandaran punya potensi untuk air payau dan air tawar. Dari sisi lautnya, itu sangat dimungkinkan untuk KJA offshore, lalu untuk kegiatan pabrik pakan skala medium di sana, sumber bahan baku juga tersedia. Daerah pertanian juga dekat dan produk-produk kelautan. Masyarakat juga cukup banyak dari nelayan dan pembudidaya yang akan terserap,” ujar Slamet.

Penulis : Ismadi Amrin

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles