Harga Batubara Acuan (HBA) untuk penjualan langsung (spot) yang berlaku tanggal 1 Juli 2016 hingga 31 Juli 2016 pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB vessel) adalah USD 53/Ton,atau naik 2,3% dibandingkan dengan HBA Juni 2016 yang besara di angka USD 51,81.
Keterangan tertulis Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM yang diterima di Jakarta, Rabu (13/7) menyebutkan bahwa HBA dalam beberapa bulan terakhir mengalami tren kenaikan harga.
Kecenderungan kenaikan HBA berlanjut setelah 2 bulan berturut-turut HBA naik yaitu HBA Maret 2016 dan HBA April 2016, turun pada HBA Mei 2016, selanjutnya naik kembali pada HBA Juni 2016 dan HBA Juli 2016.
Bila dibandingkan dengan HBA Juli 2015 USD 59,16 (year on year) maka HBA Juli 2016 turun sebesar USD 6,16 atau turun 10,4%.
Nilai HBA adalah rata-rata dari 4 indeks harga batubara yang umum digunakan dalam perdagangan batubara yaitu: Indonesia Coal Index, Platts59 Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index.
HBA menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor batubara 6.322 kkal/kg Gross As Received (GAR), kandungan air (total moisture) 8%, kandungan sulphur 0,8% as received (ar), dan kandungan abu (ash) 15% ar.
Berdasarkan HBA selanjutnya dihitung Harga Patokan Batubara (HPB) yang dipengaruhi kualitas batubara yaitu: nilai kalor batubara, kandungan air, kandungan sulphur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang utama batubara atau brand yang disebut dengan HPB Marker.
Data dan Penulis: Ismadi Amrin
Editor: Lili Bertha
Grafis: Andi Setyawan
