KKP Berkomitmen Kelola Sektor Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan

82

JAKARTA, NMN – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, melalui strategi ekonomi biru Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen mengelola sektor kelautan dan perikanan Indonesia secara berkelanjutan.

“Hal itu dilakukan demi terciptanya ekologi laut yang sehat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjawab tantangan global diantaranya terkait perubahan iklim maupun ketahanan pangan di masa depan,” kata Sakti Wahyu Trenggono dalam Puncak Peringatan Hari Maritim Nasional tahun 2022 pada Selasa (27/9).

Menteri KKP pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Hari Maritim Nasional sebagai momentum untuk memperkuat sinergi, kolaborasi, serta inovasi dalam pembangunan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Sebelumnya, padad acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita soal amanat Presiden pertama Indonesia Soekarno saat menetapkan 23 September 2022 sebagai Hari Maritim Nasional.

“59 tahun yang lalu tepatnya 23 September di hadapan peserta musyawarah Nasional maritim yang pertama, Bung Karno menyampaikan pidato kenegaraan yang berjudul kembali-lah menjadi bangsa samudera,” ujar Luhut.

Dalam amanatnya, lanjut Luhut, Soekarno menegaskan bahwa pada masa lalu nenek moyang adalah bangsa pelaut, bangsa yang mengarungi lautan. Hal itu menurutnya menjadi kesadaran Soekarno bahwa jati diri Indonesia adalah bangsa bahari. Alhasil pada 1964, atau setahun setelah musyawarah nasional maritim pertama, Presiden Soekarno menerbitkan surat keputusan Nomor 249 tahun 1964 mengenai Hari Maritim Nasional.

Menurut Luhut, sebagai negara kepulauan terbesar, pemerintah ingin Indonesia menjadi negara maritim yang kuat dan bangsa bahari yang unggul sebagai pusat peradaban maritim dunia. Hari Maritim Nasional akan menjadi pengingat dan penyemangat dalam melakukan target pembangunan kemaritiman menuju Indonesia emas 2045.

Ia pun berharap literasi maritim masyarakat Indonesia yang kini masih rendah bisa ditangani terlebih untuk mendorong laju pembangunan kemaritiman yang pemerintah laksanakan. Selain itu, peningkatan literasi maritim juga dapat memperbaiki cara pandang masyarakat terhadap ekonomi maritim.

Luhut menjelaskan, ekonomi maritim bukan hanya kegiatan ekonomi yang terjadi di kawasan perairan. Tetapi juga kegiatan di tempat lain yang menindaklanjuti hasil dari kawasan perairan, serta kegiatan di tempat lain yang menghasilkan barang dan jasa untuk kawasan perairan.

Adapun target Indonesia emas pada 2045, menurutnya juga harus dijadikan sebagai momentum kejayaan maritim Indonesia sebagai pusat maritim dunia. Luhut pun yakin bahwa ramalan dunia yang mengatakan Indonesia akan menjadi salah satu empat besar ekonomi dunia pada 2045-2050 bisa terealisasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here