Smart Fisheries Village Memperkuat Kemandirian Kampung Perikanan

JAKARTA, NMN – Program Smart Fisheries Village (SFV) atau kampung perikanan pintar SFV akan mengubah wajah kampung perikanan menjadi lebih berdaya saing karena kegiatan ekonomi di dalamnya menjadi lebih beragam, seperti adanya spot wisata hingga produksi produk UMKM.

“Smart Fisheries Village atau kampung perikanan pintar ini dalam pelaksanaan programnya ingin memadukan pertumbuhan ekonomi, kemudian bekerja bersama masyarakat, tetap memerhatikan kelestarian lingkungan, dan berbasis digital teknologi kekinian,” ungkap Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP I Nyoman Radiarta dalam talkshow Bincang Bahari mengupas SFV secara hibrid, Kamis (21/7).

Melalui penguatan teknologi digital SFV digadang-gadang bisa go global. Dalam merealisasikan SFV, kolaborasi dengan lintas sektor digalakkan KKP untuk menyukseskan program inovasi yang sejalan dengan prinsip ekonomi biru tersebut.

Nyoman menambahkan, inovasi SFV diciptakan untuk mendukung akselerasi program prioritas KKP yakni pembangunan kampung budidaya berbasis kearifan lokal serta kampung nelayan maju.

“Dengan kolaborasi yang baik, menjadi satu kesatuan, tentunya inovasi ini dapat melahirkan inkubasi bisnis umkm modern berbasis teknologi informasi yang ada saat ini. Bagaimana mentransfer skil dan kemampuan kepada masyarakat desa sehingga bisa lebih berkembang. Dan teknologi menjadi kunci pemanfaatan SFV ini,” kata Nyoman.

Direktur Perencanaan Teknis, Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes Dewi Yuliani menilai SFV merupakan solusi tepat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat desa berbasis perikanan. Dengan inovasi, pengembangan potensi perikanan yang ada di desa menjadi lebih optimal.

Pihaknya bahkan siap terlibat dalam implementasi SFV di Indonesia. Menurutnya membangun desa memang butuh kolaborasi karena banyaknya tantangan, di antaranya kualitas sumber daya manusia, akses permodalan, hingga infrastruktur.

“Untuk bisa membangun desa kita perlu melakukan kolaborasi, dan sudah berapa kali kami melakukan pertemuan dengan KKP untuk membahas kerjasama ke depan seperti apa. Kami juga punya program dana desa yang mungkin bisa dielaborasi,” terangnya.

Dukungan juga datang dari perbankan yang siap memberikan literasi keuangan dan akses permodalan kepada masyarakat. Di samping itu, program SFV dinilai mendukung lahirnya ekosistem digital di pedesaan yang juga menjadi target pengembangan perbankan saat ini.

“Ketika ekosistem tersebut terbentuk, harapannya harapannya para pembudidaya, nelayan, dan masyarakat di sana, ibu-ibu bisa mendapatkan pendapatan yang meningkat,” terang Asistance VP Division of Small Business and Programs BNI Chandra Bagus Sulistyo, yang juga menjadi narasumber dalam program Bincang Bahari KKP tersebut.

Tribe Leader Aquaculture & Fisheries Telkom Indonesia Ahmad Rosadi Djakarsih mendukung penuh implementasi SFV untuk pertumbuhan ekonomi sekaligus solusi ketahanan pangan. Program SFV juga sejalan dengan program kerja berbasis perikanan dan pertanian yang telah dilakukan pihaknya selama ini.

“Harapan kami dari kerja sama ini bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi,” ujar Ahmad Rosadi.

Sementara itu, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O Baasir mengaku siap mengintegrasikan platform yang ada di perusahaannya untuk mendukung penerapan SFV di desa-desa tujuan. Dua belah pihak sudah menjalin kerjasama yang baik selama ini, di antaranya dalam menghadirkan aplikasi Laut Nusantara.

Marwan turut memberi masukan pentingnya analisis berbasis data dalam implementasi program SFV di lapangan, sehingga target pembentukan ekosistem digital, pertumbuhan ekonomi dapat tercapai. Program yang dibangun juga menjadi lebih tepat sasaran.

“Secara sistem dan platform kami sudah ada Desa Digital dan Laut Nusantara, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan SFV. Tantangannya mengintregasikan sehingga saling mendukung, dan ini bisa dilakukan. Mudah-mudahan kita bisa mempercepat apa yang bisa kita lakukan,” kata Marwan.

Latest Article

Gagalnya Jokowi Menjadikan Laut sebagai Masa Depan Bangsa

0
Presiden Jokowi bolehlah sedikit berbangga dengan pencapaian pembangunan infrastrukturnya yang lumayan mentereng. Selama hampir 10 tahun kepemimpinannya, telah terbangun 1.885 km jalan tol, 32.000...

Sektor Perikanan Tangkap Perlu Dikelola Secara Multifungsi dan Berkelanjutan

0
YOGYAKARTA – Dalam pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (28/12/2023), Profesor Suadi menyampaikan urgensi pengelolaan multifungsional sektor perikanan tangkap...

Kolaborasi DP World – Maspion Group Membangun Terminal Petikemas di Jatim

0
JAKARTA, NMN- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan dukungan terhadap kolaborasi yang akan terjadi antara perusahaan global swasta DP World Dubai dengan perusahaan swasta...

Kemenhub Mulai Lakukan Persiapan Uji Petik Kelaiklautan Kapal Penumpang Jelang Nataru

0
MAKASSAR, NMN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menekankan pentingnya transportasi laut sebagai pilihan utama masyarakat dalam perjalanan antar pulau selama periode Natal 2023 dan...

Pemerintah Indonesia Hadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container ke-9 di London

0
LONDON, NMN - Pemerintah Indonesia telah menghadiri Sidang Sub-Committee on Carriage of Cargoes and Container (CCC) ke-9 yang berlangsung dari Rabu (20/9) hingga Kamis...

Related Articles